• Minggu, 21 Desember 2025

Wartawan Diintimidasi dan Diusir Saat Liput Musala Ambruk Ponpes Al Khoziny

Photo Author
- Kamis, 2 Oktober 2025 | 10:17 WIB
Wartawan yang meliput proses evakuasi musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny diintimidasi dan diusir (Dok. BNPB)
Wartawan yang meliput proses evakuasi musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny diintimidasi dan diusir (Dok. BNPB)

KONTEKS.CO.ID - Sejumlah wartawan yang meliput ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo mendapat intimidasi dan dihalangi sekelompok orang beratribut ormas keagamaan.

Tak hanya jurnalis lokal, seorang jurnalis media internasional mengaku mendapat intimidasi saat meliput di lokasi kejadian pada Selasa 30 September 2025 hingga Rabu 1 Oktober 2025.

"Saat itu saya baru akan (sorot) gambar plang nama pesantren. Padahal bukan gedung yang runtuh tapi saya diteriaki 'apa kameramu mau saya banting?' Dengan nada keras, oleh orang berpakaian seragam paramiliter," ujarnya, Kamis 2 Oktober 2025.

Baca Juga: Ini Langkah Trump setelah Penutupan Pemerintah AS

Bahkan, sejumlah wartawan yang sedang melakukan observasi dan live report di sekitar lokasi diusir oleh sekelompok orang diduga santri.

"Saya dikerubungi sekitar lima santri kemudian diteriaki 'nggak boleh diliput, nggak boleh diliput' berulang-ulang," kata wartawan lainnya.

Menurutnya, santri dan anggota ormas keagamaan tersebut memasang garis kuning di sepanjang kampung akses jalan masuk menuju pesantren.

Baca Juga: Ini Delapan Masalah Utama MBG Temuan Ombudsman

Imbasnya, para jurnalis jadi tak bisa mendekati lokasi kejadian.

"Mereka memasang garis kuning secara mandiri untuk membatasi akses jurnalis," ujarnya.

Apa yang dilakukan para santri dan anggota ormas itu pun dipertanyakan lantaran diyakini bukan karena faktor keamanan.

Sebab, para santri masih bisa mendekat ke lokasi kejadian tanpa dilengkapi atribut pelindung diri. Namun, mereka mengusir jurnalis dari lokasi.

Baca Juga: Pemerintah AS Tutup setelah Kegagalan Pembahasan Anggaran dengan Senat

"Kami yakin yang memasang garis tak boleh melintas di kampung itu bukan petugas atau tim SAR," ujar seorang wartawan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X