Turnamen-turnamen besar seperti Wimbledon sudah dimulai lebih dari 100 tahun yang lalu.
Tenis menjadi bagian dari Olimpiade pada 1896, sementara bulu tangkis baru bergabung dengan Olimpiade pada 1992.
Baca Juga: Bersaing dengan Lamine Yamal dan Declan Rice, Gol Rizky Ridho Masuk Nominasi FIFA Puskas Award 2025
Sejarah panjang ini membantu tenis menjadi olahraga besar di mata dunia.
Selain itu, liputan media untuk tenis jauh lebih baik. Pemain tenis papan atas seperti Roger Federer, Serena Williams, Novak Djokovic, dan Rafael Nadal adalah selebritas global.
Dalam bulu tangkis, bahkan pemain top tidak dikenal di luar kalangan penggemar bulu tangkis.
Baca Juga: Ini Pendapat Pakar Hukum Soal Melarnya Pasal Sangkaan Roy Suryo Cs
Sponsor dan Investasi Bisnis
Tenis memiliki model bisnis yang sangat kuat, dengan perusahaan-perusahaan top mensponsori turnamen, pemain, dan bahkan klub tenis.
Merek-merek seperti Rolex, Nike, Adidas, Emirates, dan banyak lainnya adalah bagian dari acara tenis.
Bulu tangkis juga memiliki sponsor, seperti Yonex, Li-Ning, dan HSBC, tetapi total uangnya jauh lebih kecil.
Baca Juga: Ini Pendapat Pakar Hukum Soal Melarnya Pasal Sangkaan Roy Suryo Cs
Investasi yang lebih kecil ini berarti hadiah uang yang lebih sedikit untuk para pemain.
Selain itu, harga tiket dan penjualan pernak-pernik di tenis biasanya lebih tinggi daripada bulu tangkis.
Para penggemar bersedia membayar lebih untuk menonton pertandingan tenis besar.
Baca Juga: Pakar Hukum Pidana Nilai Sangkaan Pasal Fitnah Terhadap Roy Suryo Cs Bakal Menarik
Artikel Terkait
Sejarah Tenis Indonesia! Aldila Sutjiadi-Janice Tjen Sabet Gelar Juara WTA 125 Suzhou Open 2025
3 Srikandi Tenis Indonesia Besok Berlaga di Chennai Open 2025, Termasuk Janice Tjen
Ragam Komentar Tunggal Putri Dunia setelah Tai Tzu-ying Mengumumkan Pensiun dari Bulu Tangkis
258 Atlet Dunia Bertarung di Yogyakarta: Wondr by BNI 2025 Hadirkan Bintang Baru Bulu Tangkis