KONTEKS.CO.ID - Pada era 1970-an di Diski, Binjai, sebuah kota kecil di Sumatra Utara, televisi belum menjadi hiburan utama.
Saat itu, masyarakat lebih suka berbondong-bondong memenuhi arena untuk menyaksikan para jagoan bulu tangkis lokal.
Di sanalah seorang anak bernama Irwansyah menemukan sosok pahlawan pertamanya: ayahnya sendiri, Darmalingam, yang populer dengan julukan “Black Thunder”.
Julukan itu lahir dari smes keras sang ayah yang membuat lawan tak berdaya.
Nama Darmalingam memang terdengar asing di telinga orang Indonesia, sebab ia memiliki darah India.
Namun di lapangan, ia adalah idola masyarakat, bahkan sempat berpasangan dengan legenda seperti Rudy Hartono dan Christian Hadinata dalam turnamen maupun laga ekshibisi.
Baca Juga: Nadiem Makarim Dibantarkan, Operasi Wasir Jadi Alasan, Kasus Chromebook Semakin Panas
Irwansyah masih kecil saat melihat semua orang di arena berebut mendekati lapangan tempat ayahnya bermain.
“Ibu bilang, ayahmu pemain hebat, punya banyak penggemar. Dari koran akhirnya saya tahu kenapa mereka menjulukinya ‘Black Thunder, ya karena smesnya sangat kuat,” Irwansyah mengenang.
Bagi Irwansyah kecil, ayah bukan hanya pelatih pertama, tapi juga anutan.
Baca Juga: Hansi Flick Sanjung Dampak Instan Yamal dalam Laga Kontra Sociedad
“Beliau orang yang sangat sabar, tak pernah marah. Saya belum pernah melihatnya marah,” katanya.
Ambisi terbesar Irwansyah saat itu sederhana: menjadi seperti sang ayah—pegawai negeri dengan gaji kecil tapi disegani banyak orang.
Artikel Terkait
Kabar Cedera Christian Adinata Terbaru Usai Semifinal Malaysia Masters 2023: Ini Pesan Pelatih Irwansyah
Profil Irwansyah, Pelatih di Balik Sukses Jojo dan Ginting di All England 2024: Suka Tadarusan
Bukan Cuma All England, Jojo Sabet Status Eksklusif di Dunia Fashion, Badminton Lovers Heboh!
10 Legenda Badminton Indonesia yang Bikin Lawan Gemetar dan Dunia Terpukau, Kisahnya Epik Banget
6 Rekomendasi Senar Raket Badminton Terbaik dan Awet, Bikin Smash Kamu Makin Galak!