KONTEKS.CO.ID -Risiko gempa megathrust kembali menjadi sorotan dunia.
Indonesia, yang berada di Cincin Api Pasifik, disebut memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap gempa besar dan tsunami akibat aktivitas zona subduksi yang membentang panjang dari barat hingga timur Nusantara.
Peringatan ini disampaikan Prof. Kosuke Heki dari Hokkaido University, Jepang.
Baca Juga: Rutin Jalan Kaki, Manfaatnya Nggak Main-Main: Perut Gelambir Bisa Tersamarkan
Sebagai Visiting Researcher di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Heki membagikan pembelajaran dari zona Nankai Trough di Jepang, salah satu wilayah megathrust paling aktif di dunia, yang dinilainya relevan bagi Indonesia.
Menurut Heki, gempa besar berkekuatan magnitudo 8 ke atas memiliki siklus yang lebih pendek dari perkiraan lama, yakni sekitar 50 hingga 100 tahun.
Artinya, potensi gempa tidak bisa lagi dipandang sebagai ancaman yang masih sangat jauh, melainkan risiko nyata yang perlu dipantau secara berkelanjutan.
Baca Juga: Insanul Fahmi Ngotot Pilih Inara Rusli, Denny Sumargo Angkat Suara: Bukan Urusan Gue
Ia menekankan pentingnya memahami deformasi kerak bumi yang terjadi perlahan, namun konsisten.
Akumulasi regangan ini menjadi “tabungan energi” yang sewaktu-waktu dapat dilepaskan dalam bentuk gempa besar.
Indonesia Punya Modal Ilmiah untuk Deteksi Dini
Penjelasan tersebut dinilai sangat relevan bagi Indonesia yang memiliki zona subduksi aktif di Mentawai, Jawa, Bali, Lombok, hingga Maluku.
Baca Juga: Zulfa Mustofa Gaspol Safari NU ke Jawa Barat, Konsolidasi Ditegaskan di Tengah Dinamika Internal
Heki menilai Indonesia memiliki peluang besar memanfaatkan jaringan Global Navigation Satellite System (GNSS) untuk mendeteksi deformasi jangka panjang dan preslip sebelum gempa terjadi.
Artikel Terkait
Aceh Diguncang Gempa Dangkal Selasa Siang, Tak Berpotensi Tsunami, Cek Magnitudonya
Gempa Dahsyat Hantam Jepang, KBRI Pastikan 11 Ribu WNI di Tiga Prefektur Selamat
Gempa Magnitudo 6,7 Kembali Guncang Jepang, Diprediksi Bakal Diterjang Tsunami 1 Meter
Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Melonguane Sulut, Berpusat di Darat
Gempa Dalam Hantam Minahasa Selatan, Berpusat di Barat Laut Amurang