KONTEKS.CO.ID – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Prof Dante, mengungkapkan, prevalensi HIV di Indonesia diyakini mencapai 0,7% atau di kisaran 1,96 juta orang.
Tetapi cakupan identifikasinya baru mencapai 564.000 orang hidup dengan HIV (ODHIV) pada 2025. Kemenkes mencatat, sampai Oktober 2025 ada 385.472 orang (68%) telah mengetahui statusnya.
Kemudian 259.719 orang (67%) menjalani terapi antiretroviral, dan 144.747 orang (56%) yang telah diperiksa memperlihatkan supresi virus.
Baca Juga: Brisia Jodie dan Jonathan Alden Resmi Menikah di Katedral: Momen Janji Suci yang Bikin Haru Netizen
Prof Dante menjelaskan, capaian tersebut harus terus ditingkatkan untuk mengejar target Ending AIDS 2030 dengan Triple 95:95% mengetahui status, 95% menjalani pengobatan, dan 95% yang diobati mencapai supresi virus.
“Angka 0,7% bukan sekadar statistik, itu adalah manusia. Dari estimasi ratusan ribu orang yang hidup dengan HIV di Indonesia, baru dua pertiga yang terdiagnosis dan cuma sebagian yang mendapatkan pengobatan optimal. Kita harus bergerak lebih cepat,” kata Wamenkes, mengutip laman Kemenkes, Rabu 3 Desember 2025.
Ia menekankan perlunya penguatan peran fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, dan komunitas dalam memperluas akses layanan.
Pihaknya juga mengapresiasi pemerintah daerah dan para mitra yang terus meningkatkan cakupan deteksi, pendampingan pasien, serta akses pengobatan yang kini semakin mudah dijangkau.
Terkait isu stigma, Dante menilai bahwa hambatan sosial masih menjadi tantangan besar bagi banyak orang untuk datang ke fasilitas kesehatan.
“Stigma adalah salah satu disrupsi terbesar dalam penanggulangan HIV. Banyak yang takut datang ke layanan lantaran khawatir diketahui lingkungan atau tempat kerja,” sebutnya.
Baca Juga: Pemerintah Panggil Perusahaan Diduga Penyebab Banjir Aceh-Sumatra, Astra, Agincourt, dan Tanoto?
“Stigma harus kita ubah. Penanggulangan HIV hanya bisa berhasil bila masyarakat menerima, mendukung, dan memastikan tidak ada satupun yang tertinggal,” tambahnya.
Ke depan, pemerintah akan memperkuat surveilans, memastikan ketersediaan obat yang lebih kuat dan stabil, serta meningkatkan promosi kesehatan yang komprehensif berbasis komunitas.
Artikel Terkait
Jumlah Orang dengan HIV di Tahun 2025 Tembus 564 Ribu, Terkonsentrasi di 11 Provinsi Termasuk Jakarta!
74 Pria Diduga Ikut Pesta Gay di Puncak, Ada yang Reaktif HIV dan Sifilis
Geger! Zakir Naik Dikabarkan Kena HIV AIDS, yuk Cek Faktanya di Sini Sebelum Ambil Kesimpulan
29 Tersangka Pesta Gay di Surabaya Positif HIV, Ini Kata Wali Kota Eri Cahyadi
Skrining Massal 2,4 Juta Orang, Kemenkes Catat Ribuan Ibu Hamil Terinfeksi HIV