Puasnya Ridwan Kamil 6 Jam Digarap KPK Terkait Dugaan Korupsi BJB: Ini Momen yang Ditunggu-tunggu

KONTEKS.CO.ID - Pemeriksaan terhadap mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) berlangsung hampir enam jam di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa, 2 Desember 2025.

Ia dimintai keterangan sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten (BJB), salah satu BUMD strategis yang berada dalam kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Ridwan Kamil tiba di KPK pada pukul 10.42 WIB dan keluar sekitar 16.30 WIB. Saat menemui wartawan, ia menyebut kehadirannya sebagai sesuatu yang telah lama ia tunggu.

Baca Juga: Kabar Terbaru Korupsi Iklan BJB: Penyidik KPK Panggil Ridwan Kamil Hari Ini

"Ya jadi pertama saya sangat bahagia karena ini momen yang ditunggu-tunggu, berbulan-bulan ingin melakukan klarifikasi kan ya," kata pria berkacamata yang akrab disapa Kang Emil itu.

Ia menegaskan bahwa pemenuhan panggilan tersebut merupakan bentuk penghormatan terhadap proses penegakan hukum dan prinsip akuntabilitas pejabat daerah. 

Kang Emil menyampaikan rasa lega karena akhirnya dapat menyampaikan keterangan langsung kepada penyidik.

Baca Juga: Lisa Mariana Tersangka tapi Tidak Ditahan, Ridwan Kamil: Penahanan Bukan Fokus Utama

Meski demikian, Kang Emil menyatakan dirinya tidak mengetahui detail persoalan yang tengah ditangani KPK terkait pengadaan iklan di BJB.

Menurutnya, mekanisme pelaporan mengenai aksi korporasi BUMD tidak sampai kepada gubernur apabila tidak disampaikan melalui jalur resmi.

"Dalam tupoksi gubernur, aksi korporasi dari BUMD ini dilakukan oleh teknis mereka sendiri. Gubernur hanya mengetahui aksi korporasi BUMD ini kalau dilaporkan satu oleh direksi, dua oleh komisaris selaku pengawas, tiga oleh kepala biro BUMD atau kayak menteri BUMN-nya kan," tuturnya.

Baca Juga: Kabar Terbaru Korupsi Iklan BJB: Penyidik KPK Panggil Ridwan Kamil Hari Ini

KPK hingga kini belum mengungkap detail materi pemeriksaan maupun status para pihak yang terlibat.