KONTEKS.CO.ID - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Dr. Arif Satria, membagikan perkembangan terbaru soal proyek pembangunan Bandara Antariksa di Biak, Papua.
Ia menegaskan bahwa kajian dan naskah akademis terkait megaproyek tersebut sudah rampung dan siap melangkah ke tahap berikutnya.
"Sekarang kita sedang menunggu penetapan lokasi secara resmi. Lalu, kita juga ingin mengusulkan proyek ini menjadi proyek strategis nasional (PSN) agar benar-benar bisa terwujud," ujar Arif usai acara Nurtanio Award di Gedung B.J. Habibie, Jakarta Pusat yang dilansir pada Minggu, 30 November 2025.
Baca Juga: Hidup Ramah Lingkungan: Cara Sederhana Mengurangi Plastik di Rumah
Jika terealisasi, bandara antariksa ini akan menjadi tonggak sejarah baru bagi dunia keantariksaan Indonesia, langkah besar yang selama ini hanya dimiliki segelintir negara.
"Kalau India saja punya, mestinya Indonesia juga harus punya. Memang belum banyak negara dunia ketiga yang memiliki bandara antariksa," tambah Arif.
Selain mengurangi ketergantungan pada negara lain untuk peluncuran satelit, fasilitas ini juga menjadi dorongan besar bagi industri riset dan teknologi nasional.
BRIN Siap Luncurkan Satelit, Pendanaan Bandara Akan Kolaboratif
Arif menjelaskan bahwa BRIN kini sudah mampu memproduksi satelit secara mandiri.
Satelit Neo 1 dijadwalkan siap meluncur pada tahun 2026. Dalam waktu dekat, ia juga akan meninjau langsung lokasi yang direncanakan menjadi titik pembangunan bandara antariksa tersebut.
Pendanaan proyek ini dipastikan melibatkan banyak pihak. Selain diusulkan menjadi PSN untuk memastikan struktur pembiayaan lebih solid, sejumlah negara disebut telah menunjukkan minat untuk berinvestasi.
"Dari luar negeri juga ada yang berminat, dari berbagai negara yang ingin ikut investasi di bandara antariksa ini," ungkap Arif.
Artikel Terkait
Profil Arif Satria, Rektor IPB yang Dilantik Prabowo Jadi Kepala BRIN: Dari Akademisi ke Pemimpin Riset Nasional
Respons Laksana Handoko Usai Lengser dari Kepala BRIN: Kembali ke Riset Fisika Kuantum!
BRIN: Vape Lebih Aman dari Rokok Konvensional? Ini Hasil Uji 9 Senyawa Berbahaya
Tangsel Terancam Penurunan Tanah dan Kualitas Air, Begini Peringatan BRIN
Air Hujan di Surabaya Ditemukan Tercemar Mikroplastik, BRIN Ungkap Risiko Sebenarnya
Coba 'Akali' Hujan, BMKG–BNPB Luncurkan Operasi Besar-besaran Cegah Banjir Lahar Semeru
Belum Lama Dilantik, Bos BRIN Sudah Berani Minta Bandara Antariksa ke Prabowo