KONTEKS.CO.ID - Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia dan ekspansi perkebunan di Sumatra terus menghimpit kawasan hutan hujan.
Fakta itu ternyata membuat risau Septian Andriki alias Deki, konservasionis yang belum lama menyaksikan momen mekarnya bunga bangkai, Rafflesia Hasseltii, bersama penjaga hutan, Iswandi, dan peneliti dari Universitas Oxford Inggris, Dr Chris Thorogood.
Mereka menjadi saksi dari mekarnya jenis bunga bangkai paling langka ini di hutan hujan lebat di Sumatra Barat.
Baca Juga: Rafflesia Hasseltii Mekar di Bawah Sinar Bulan, Cerita dari Hutan Hujan Lebat Sumatra Barat
Momen mengharukan itu sekaligus membawa kekhawatiran jangan sampai hutan yang menjadi habitat flora dan fauna dibabat, lalu dialihfungsikan.
“Paling buruk adalah jika hutan ini diubah menjadi perkebunan sawit,” ujar Deki, seperti dikutip dari ABC News.
Bagi Deki paling penting adalah keberlanjutan hutan Sumatra.
Baca Juga: Mulai Bongkar Korupsi Pajak, Kejagung Cecar Eks Staf Ahli Menkeu dan Kepala KPP Madya II Semarang
Ia berharap generasi mendatang masih bisa menyaksikan keanekaragaman yang sama seperti yang ia lihat hari ini.
“Saya berharap suatu hari nanti anak dan cucu kita bisa datang dan melihat hutan ini dan keanekaragamannya,” ujarnya.
Karena itu, ia menekankan perlunya mendorong ekowisata berkelanjutan agar hutan tetap terjaga.
Baca Juga: Prediksi Cuaca BMKG Hari Ini: Jakarta Berawan, Bogor Waspada Hujan Angin Disertai Petir
Dr. Thorogood menambahkan, upaya orang-orang seperti Deki dan Iswandi memberi harapan.
Artikel Terkait
Pesan Keras Menag Nasaruddin Umar: Membakar Hutan Sama Artinya Merusak Tanda Keberadaan Tuhan
Ilmuwan Oxford Temukan Rafflesia Hasseltii Langka di Hutan Sumatera Barat Setelah Penantian 13 Tahun
Kumpulkan Menteri di Hambalang, Prabowo Siapkan Gebrakan Hukum Sikat Mafia Tambang dan Hutan
POSCO Borong Saham Sampoerna Agro karena Sawit yang Sudah Matang