• Minggu, 21 Desember 2025

Alvaro Ditemukan Tinggal Kerangka Setelah 8 Bulan Hilang, Puan: Ini Situasi Darurat Harus Ditanggapi Seksama

Photo Author
- Selasa, 25 November 2025 | 16:57 WIB
Ketua DPR RI, Puan Maharani (Foto: Instagram/@puanmaharaniri)
Ketua DPR RI, Puan Maharani (Foto: Instagram/@puanmaharaniri)

KONTEKS.CO.ID - Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyatakan keprihatinan mendalam atas kematian bocah 6 tahun, Alvaro Kiano Nugroho, yang sebelumnya dilaporkan hilang sejak Maret 2025 dan ditemukan meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Ia mendesak pemanggilan dan evaluasi menyeluruh oleh lembaga terkait agar kejadian serupa tak terulang.

“Kami sangat prihatin dan turut berbelasungkawa. Tentu saja ini sudah merupakan situasi darurat yang harus ditanggapi secara seksama,” kata Puan, Selasa, 25 November 2025.

Baca Juga: Propam Periksa Dua Polisi Imbas Ayah Tiri Alvaro Kiano Bunuh Diri di Ruang Konseling Polres Jaksel

Puan memastikan DPR akan menggunakan mekanisme pengawasan untuk menindaklanjuti kasus tersebut.

“Di DPR, kami akan meminta komisi terkait untuk memanggil dan menindaklanjuti hal ini secara serius, serta melakukan langkah-langkah yang komprehensif dan evaluasi agar hal ini tidak terulang lagi. Diharapkan ada tindak lanjut dan langkah-langkah yang lebih efektif ke depannya,” ujarnya.

Kronologi Singkat Kasus

Alvaro dilaporkan hilang dari kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sejak 6 Maret 2025, saat izin menunaikan salat Maghrib di masjid dekat rumahnya. Tidak ditemukan hingga delapan bulan kemudian.

“Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Kapolsek Pesanggrahan, AKP Seala Syah Alam, kepada wartawan, Minggu, 23 November 2025.

Jasad Alvaro kemudian ditemukan dalam kondisi kerangka di kawasan Kali Cilalay, Bogor, Jawa Barat.

Identitas masih menunggu tes DNA. Dari laporan keluarga, tubuh korban dibungkus plastik dan diikat pada pohon di dekat sungai.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Penculikan, Pembunuhan Bocah Alvaro Kiano Nugroho, Polisi Temukan Bukti Percakapan

Keterangan dari keluarganya menyebut pelaku awalnya adalah ayah tirinya yang mengajak Alvaro membeli mainan, namun kemudian membekap anak itu hingga meninggal dan menyingkirkan jasad ke Bogor menggunakan orang suruhan.

“Pelaku melibatkan pihak lain untuk mengamankan barang-barang seperti plastik dan tulang, serta menggunakan sarung tangan agar sidik jarinya tidak ketahuan,” terang nenek korban, Sayem.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X