Damar juga tetap kooperatif dan terbuka untuk dialog. LMID menyatakan bahwa tindakan represif UTA'45 Jakarta bukan akibat kurangnya komunikasi dari mahasiswa.
"Tetapi akibat gagalnya kampus menjawab permintaan dialog dan penyelesaian substansial," ujarnya.
Sebelumnya, UTA'45 Jakarta menjatuhkan skorsing terhadap Damar Setyaji Pamungkas karena hendak menyelenggarakan diskusi tentang rencana pemberian Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto di kantin kampus.
Baca Juga: Mantan Mahasiswa UTA'45 Jakarta: Skorsing Damar Momentum Pupus Pemberangusan Demokrasi di Kampus
Pihak kampus kemudian membubarkan diskusi tersebut. LMID menilai pembubaran diskusi dan skorsing terhadap Damar adalah tindakan tidak berdasar, cacat prosedur, dan jelas bertentangan dengan prinsip dasar kebebasan akademik.
"Cabut segera tanpa syarat skorsing terhadap Damar Setyaji Pamungkas!" demikian LMID Eksekutif Wilayah Jakarta Raya.***
Artikel Terkait
Mantan Mahasiswa Kuak UTA'45 Jakarta Bangkang Putusan Pengadilan
Mantan Mahasiswa UTA'45 Jakarta: Skorsing Damar Momentum Pupus Pemberangusan Demokrasi di Kampus
Ngaku Sudah Tahu Sanksi Skors yang Menimpa Damar di UTA'45, Reaksi Kemendikti Mengejutkan!
UTA'45 Ngotot Soal Ancaman Diskusi Tolak Soeharto Pahlawan, Polisi: Sebutkan Siapa Orangnya, Jangan Berasumsi
Soal Skors Damar, LMID Serang Balik UTA’45, Siap-Siap Tempuh Jalur Hukum