Partai Buruh Merayakan Kesepakatan Besar Inggris dengan Indonesia

KONTEKS.CO.ID - Graeme Downie, Anggota Parlemen Partai Buruh untuk Dunfermline dan Dollar, menyambut baik kemitraan maritim senilai 4 miliar poundsterling atau sekitar Rp87,25 triliun yang disepakati antara Inggris dan Indonesia.

Pemerintah Inggris menyatakan kesepakatan itu akan mengamankan sekitar 1.000 lapangan kerja di Inggris.

Nantinya pengerjaan sebagian besar berlokasi di galangan kapal Rosyth di Fife, seperti dilansir dari UK Defence Journal.

Baca Juga: Polisi Ungkap Terduga Penculik dan Pembunuh Bocah Alvaro Kiano Nugroho: Ayah Tirinya

Menurut pengumuman tersebut, perjanjian itu dikonfirmasi dalam pembahasan antara PM Keir Starmer dan Presiden RI Prabowo Subianto pada KTT G20 di Afrika Selatan.

Program Kemitraan Maritim akan dipimpin Babcock, operator fasilitas Rosyth.

Melalui program ini, Inggris dan Indonesia bersama-sama akan mengembangkan kemampuan maritim untuk Angkatan Laut Indonesia, serta membangun lebih dari 1.000 kapal untuk armada perikanan Indonesia.

Baca Juga: Perusahaan Korea Selatan Akuisisi 34 Persen Saham Blok Migas di Indonesia

Dokumen pemerintah mengaitkan hal ini dengan rencana Indonesia meningkatkan konsumsi hasil laut dan memperkuat ketahanan pangan sambil mendukung komunitas nelayan.

Program tersebut mencakup pembangunan kapal di Indonesia dengan memanfaatkan keahlian perkapalan Inggris, sementara desain, rekayasa, dan dukungan teknis dilakukan di Inggris.

Pejabat memperkirakan sebagian besar dari 1.000 lapangan kerja di Inggris tersebut akan berlokasi di Rosyth, dengan peran tambahan di fasilitas Babcock di Bristol dan Devonport.

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru: Asap Putih Membumbung Tinggi Hingga 1.000 Meter, Status Masih Awas

Para menteri menyebut kesepakatan itu selaras dengan ambisi Indonesia meningkatkan produksi pangan sekaligus melindungi keanekaragaman hayati laut, yang sebagian didukung melalui Blue Planet Fund Inggris.

Downie mengaitkan pengumuman tersebut dengan kontrak internasional lainnya yang baru-baru ini diperoleh Inggris dalam sektor ekspor maritim dan pertahanan.