“Kuota Solar sampai Oktober 2025 diperkirakan under 10% dari batas yang ditetapkan pemerintah,” jelasnya.
Penurunan ini dinilai sebagai indikasi bahwa distribusi menjadi lebih terukur dan tidak mudah disalahgunakan.
Untuk Pertalite, tren serupa juga terlihat. Realisasi kuotanya diproyeksi lebih rendah sekitar 10% dari target nasional tahun 2025.
Menurut Pertamina, hal ini menunjukkan bahwa pemakaian BBM subsidi semakin sesuai peruntukannya.
Baca Juga: Helwa Bachmid dan Istri Habib Bahar Saling Bongkar Bukti di Medsos, Netizen: Perang Aib!
Meski begitu, pengawasan dipastikan akan terus berjalan.
Pertamina menegaskan bahwa sistem akan diperbarui jika ditemukan pola penyimpangan baru.
Sanksi pemblokiran nopol tetap diberlakukan selama ada indikasi penyalahgunaan.
Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap subsidi BBM benar-benar diterima masyarakat yang berhak, sekaligus menekan potensi kerugian negara akibat praktik curang di lapangan.***
Artikel Terkait
Demi Amankan Pasokan Pertalite dan LPG, Pertamina Rombak Total Tiga Anak Usaha Raksasanya
Dirut Pertamina Klaim BBM di Jatim Aman Usai Cek 560 SPBU, Tetap Siapkan 32 Bengkel untuk Keluhan Motor 'Brebet'
Bobibos Siap Diproduksi Massal Tahun Depan: Dilirik Luar Negeri, Pertamina Siap Kolaborasi
Gara-Gara BBM Langka, Konsumen Shell Terpaksa Pindah ke Pertamina dan Layangkan Gugatan
Kejar Target SAF, Pertamina Ditugaskan Bangun Green Refinery Baru di Jateng dan Sumsel
Pertamina Bisa Impor Energi dari AS Tanpa Proses Lelang, Ini Landasannya