KONTEKS.CO.ID - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang kembali melontarkan kritik keras terhadap lembaga antirasuah itu.
Menurutnya, meski belakangan KPK gencar melakukan operasi tangkap tangan (OTT), langkah tersebut belum cukup mengembalikan nilai dasar yang selama ini menjadi ruh institusi.
Dalam podcast PHD 4K di kanal YouTube Forum Keadilan TV yang tayang Senin, 17 November 2025, Saut menyebut KPK kini kehilangan sejumlah nilai penting yang dulu menjadi pegangan utama pegawai.
“Ketika kita masuk di KPK itu, kita diinduksi, terdoktrin jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, berani, sederhana, adil, dan seterusnya. Itu harus pegang, kalau nggak pasti kena tegur sama pengawas internal,” kata Saut.
Baca Juga: KPK Telusuri Aset Heri Gunawan, Dua Tenaga Ahli Diperiksa dalam Kasus Dugaan Korupsi CSR BI OJK
Bandingkan KPK Dulu dan Sekarang
Saut menyoroti inkonsistensi KPK dalam sejumlah pernyataan publik. Salah satu yang disorot adalah perbedaan pernyataan soal penyelidikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh.
“Sekarang coba aja kalau dia bilang penyelidikan Whoosh aja awal tahun 2025, sebelumnya dibantah, masukin (laporan) dong. Itu aja nggak konsisten yang sebetulnya bisa ditegur juga kok nggak konsisten,” ucap Saut.
Menurutnya, standar etika yang pernah berlaku di internal kini nyaris tidak terlihat lagi.
“Saya pernah salah ngomong di TV hampir dipecat. Jadi, maksud saya nilai-nilai tersebut kalau kita telusuri satu-satu, KPK masih jujur nggak? Peduli nggak? Mandiri nggak? Dan seterusnya,” lanjutnya.
Baca Juga: Dalami Korupsi CSR BI-OJK, KPK Panggil Dua Tenaga Ahli Heri Gunawan
Saut juga menegaskan bahwa dulu pengawasan internal berjalan ketat dan aktif menegur setiap pelanggaran perilaku pejabat KPK.
KPK Harus Terus Ditantang
Dalam kesempatan itu, Saut menilai bahwa KPK justru membutuhkan tekanan dari publik untuk memastikan kinerjanya tetap terjaga.
“KPK ini harus ditantang. Saya 4 tahun di sana paling senang sama Indonesia Corruption Watch (ICW) karena ICW itu gebukin saya terus,” katanya.
Artikel Terkait
Buru Aset Rp1,2 Triliun: KPK Telusuri Uang Sewa Apartemen Lukas Enembe, Diduga dari Dana Operasional Papua
Dalami Korupsi CSR BI-OJK, KPK Panggil Dua Tenaga Ahli Heri Gunawan
Penyidik KPK Masih 'Obrak-Abrik' Kantor Disdik Riau
KPK Telusuri Aset Heri Gunawan, Dua Tenaga Ahli Diperiksa dalam Kasus Dugaan Korupsi CSR BI OJK
KPK Sita Dua Mobil Mewah dari Rumah Direktur RSUD Dr Harjono Ponorogo