PB XIII berpulang akibat komplikasi. Keluarga besar menyatakan kondisi beliau sudah lama menurun.
5 November 2025 — Purbaya Nyatakan Diri PB XIV
Di pemakaman Imogiri, Purbaya mengukuhkan diri sebagai raja. Pernyataan ini segera memicu perdebatan internal.
Baca Juga: BPOM Gerebek Gudang Obat Ilegal Rp2,74 Miliar di Jakbar, Ribuan Obat Kuat Beredar Senyap Empat Tahun
12 November 2025 — Undangan Jumeneng Dalem Beredar
Surat undangan penobatan PB XIV versi Purbaya beredar luas dan ditandatangani GKR Timoer sebagai ketua panitia.
13 November 2025 — Hangabehi Dinobatkan Sebagai PB XIV Versi Keluarga Besar
Dua hari sebelum jumeneng dalem, keluarga besar Keraton Solo justru menobatkan KGPH Hangabehi sebagai PB XIV dalam rapat yang difasilitasi Tedjowulan.
Menurut GKR Gusti Moeng, paugeran mengatur bahwa bila tidak ada permaisuri, pewaris adalah anak laki-laki tertua.
Baca Juga: Info Konser ONE OK ROCK di Jakarta: Harga Tiket, Jadwal Tur Asia, hingga Detail Penjualan Resmi
Hangabehi sendiri memilih irit bicara. “Nanti tunggu saja,” ujarnya singkat ketika ditanya soal sikapnya.
Meski dualisme penobatan tak terhindarkan, jumeneng dalem versi Purbaya tetap dijadwalkan berlangsung pada 15 November 2025.
Konflik pun diperkirakan masih berlanjut hingga ada kejelasan hukum dan legitimasi dari pemerintah.***
Artikel Terkait
Sejarah Raja Solo dari Masa ke Masa, Berakhirnya PB XIII dan Lahirnya Sang Raja Muda PB XIV
PB XIV Siap Dinobatkan, Jumenengan Keraton Jadi Sorotan: Ini Jadwal dan Prosesi Penobatan
Rapat Suksesi Keraton Surakarta Memanas: Pelantikan KGPH Mangkubumi hingga Penobatan PB XIV Picu Perdebatan
Suksesi Keraton Solo: Dari PB XIII ke PB XIV, Konflik Dualisme Tahta dan Legitimasi yang Menjadi Sorotan