KONTEKS.CO.ID – Suasana Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mendadak tegang pada Kamis, 13 November 2025.
Keraton menggelar pertemuan internal yang mengundang putra-putri mendiang PB XII dan PB XIII untuk membahas suksesi pasca wafatnya PB XIII pada 2 November 2025.
Rapat itu diinisiasi Maha Menteri Keraton, Kanjeng Gusti Panembahan Agung Tedjowulan. Namun alih-alih berjalan tenang, rembug tersebut berubah jadi perdebatan panas.
Baca Juga: Drama Miss Universe 2025: Direktur Miss Meksiko Ditangkap di Thailand, Konflik Fatima Bosch Memanas
Pelantikan Mangkubumi Jadi Pemicu Awal Ketegangan
Ketegangan memuncak ketika KGPH Mangkubumi, putra tertua PB XIII, dilantik sebagai Pangeran Patih atau calon raja, lalu disusul penobatannya sebagai PB XIV.
Salah satu putra PB XII, GPH Surya Wicaksana atau Gusti Ninok, mengungkapkan suasana rapat yang memanas itu.
“Saya mengikuti rapat yang diselenggarakan Panembahan Agung Tedjowulan. Kehadirannya berdasarkan surat dari Kemendagri,” katanya saat ditemui wartawan.
Menurutnya, ia memilih meninggalkan ruangan setelah terjadi perdebatan antar keluarga.
Gusti Ninok menjelaskan bahwa pertemuan dibuka dengan pembacaan surat dari Menteri Kebudayaan tertanggal 10 November 2025 oleh GRAy Koes Murtiyah Wandansari.
Awalnya, dari sisi putra-putri PB XIII, hanya KGPH Mangkubumi yang hadir. Tak lama setelah pembacaan surat, pelantikan sebagai Pangeran Patih dilakukan.
“Lalu pada saat itu juga ada pelantikan Gusti Mangkubumi sebagai calon raja,” ujarnya.
Penobatan itu disaksikan sentono dalem, kerabat PB XII, dan para sesepuh Keraton.
Artikel Terkait
Sumpah Haru di Hadapan Jenazah PB XIII, KGPAA Hamangkunegoro Naik Takhta Sebagai Pakoe Boewono XIV
Suara dari Keluarga Keraton, Benowo Tolak Deklarasi Sepihak Pengganti PB XIII
Sejarah Raja Solo dari Masa ke Masa, Berakhirnya PB XIII dan Lahirnya Sang Raja Muda PB XIV
Soal Suksesi, Putra PB XIII Hangabehi Minta Dukungan dan Doa untuk Masa Depan Keraton
PB XIV Siap Dinobatkan, Jumenengan Keraton Jadi Sorotan: Ini Jadwal dan Prosesi Penobatan