KONTEKS.CO.ID – Suasana duka menyelimuti Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada Rabu Legi, 5 November 2025.
Di tengah keheningan dan air mata, gema sumpah sakral terdengar dari pelataran Sasana Sewaka.
Putra mahkota, KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, mengucapkan ikrar kesetiaan di hadapan jenazah ayahandanya, Pakoe Boewono XIII atau PB XIII.
Baca Juga: Kala Akademisi Dibayar Rp300 Ribu, Influencer Dapat Belasan Juta: Soal Uang atau Rasa Hormat?
Dengan lantang ia bersumpah memikul tanggung jawab sebagai penerus takhta, menandai lahirnya raja baru bergelar Pakoe Boewono XIV atau PB XIV.
Prosesi itu menjadi bukti bahwa tahta Kasunanan tak pernah kosong, bahkan di tengah duka mendalam.
Sumpah PB XIV: Menjaga Warisan Leluhur
Sumpah di hadapan jenazah bukan sekadar ritual, melainkan warisan leluhur yang sarat makna.
Dalam adat Kasunanan, momen hanglintir kaprabon atau pengambilan takhta di tengah duka melambangkan keberlanjutan kepemimpinan dan keteguhan adat yang dijunjung tinggi.
Baca Juga: Biodata Zohran Mamdani, Anak Imigran Uganda Pro Palestina, Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York
Tangis haru pecah ketika Hamangkunegoro memeluk keluarga usai prosesi.
Di balik kesedihan, terselip kebanggaan yaitu Surakarta kembali memiliki pemimpin sah yang akan menjaga marwah Karaton.
Kakak tertua sang raja, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbaikusuma Dewayani, menegaskan bahwa tindakan adiknya sesuai dengan adat.
“Sumpah di hadapan jenazah ayahanda adalah simbol kesetiaan, bukan pelanggaran adat," kata GKR Timoer dalam keterangan resmi yang diterima Konteks.co.id pada Rabu, 5 November 2025.
"Justru inilah cara kita menjaga kontinuitas kepemimpinan di Karaton,” ujar GKR Timoer dengan suara bergetar namun tegas.
Artikel Terkait
KGPAA Hamangkunegoro Gantikan PB XIII, Ini Kontroversi di Balik Penetapan Pewaris Takhta
Kehidupan Putri Keraton Solo Usai PB XIII Wafat, GRAj Putri Purnaningrum Tuai Sorotan karena Nikah dengan Pria Nonbangsawan
Prosesi Pemakaman Raja PB XIII di Imogiri Mulai Rabu 5 November 2025: Transit Jenazah di Loji Gandrung
Memorial PB XIII, Raja Penyatu Keraton Solo: Warisan Sejarah, Badai Suksesi, dan Dualisme Takhta
Jelang Pemakaman PB XIII, Liang Lahad Mulai Digali dan Prosesi Tandu di Imogiri
Jelang Pemakaman PB XIII, Seno Adjie Minta Semua Pihak di Keraton Surakarta Menahan Diri dan Pemerintah Jangan Ikut Campur
Raja Solo PB XIII Mangkat, Sri Sultan Doakan Regenerasi Berjalan Baik dan Jaga Tradisi
Putri PB XIII: Keluarga Inti Sepakat Putra Mahkota KGPAA Hamangkunegoro Jadi Raja, Tak Bisa Diganggu Gugat
Lakukan Pertemuan Tertutup dengan Keluarga Keraton Surakarta, Kapolri Pastikan Polri Kawal Pengamanan Prosesi Pemakaman PB XIII
Jalur Kirab Pemakaman PB XIII ke Imogiri, Prosesi Sakral Dimulai Pagi Ini