• Minggu, 21 Desember 2025

Sejarah Raja Solo dari Masa ke Masa, Berakhirnya PB XIII dan Lahirnya Sang Raja Muda PB XIV

Photo Author
- Jumat, 7 November 2025 | 08:24 WIB
Daftar Raja Solo dari Paku Buwono II hingga PB XIV. (Ilustrasi/X/Keraton Solo)
Daftar Raja Solo dari Paku Buwono II hingga PB XIV. (Ilustrasi/X/Keraton Solo)

KONTEKS.CO.ID - Minggu, 2 November 2025, Solo berduka. Raja Keraton Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono XIII, berpulang di usia 77 tahun.

Selama memimpin, PB XIII dikenal gigih menjaga tradisi dan naskah klasik, menjadikan Keraton Surakarta tetap relevan di era modern.

“PB XIII adalah simbol Surakarta, bukan sekadar raja,” ujar sejarawan lokal.

Baca Juga: Biodata Fatima Bosch, Walk Out dari Miss Universe 2025 Usai Dihina Bodoh: Harga Diri Tak Bisa Ditawar!

Jejak Panjang Takhta Solo

Keraton Surakarta dimulai PB II pada 1745, sejak itu kepemimpinan diwariskan generasi ke generasi.

Dari PB III hingga PB XII, setiap raja meninggalkan kontribusi budaya, karya sastra, dan pembangunan penting, termasuk Masjid Agung, Taman Balekambang, dan karya sastra klasik.

Warisan PB XIII dan Pelantikan PB XIV

Lahir 28 Juni 1948, PB XIII memimpin dua dekade terakhir. Ia dikenal dekat dengan masyarakat, menjaga tradisi, sekaligus memperkuat nilai budaya di tengah modernisasi.

Baca Juga: Dua Mantan Dirut Antam Diperiksa KPK, Diduga Terseret Kasus Korupsi Pengolahan Anoda Logam Rp100 Miliar

Putra PB XIII, KGPAA Hamangkunegoro, resmi menjadi Pakubuwono XIV pada 5 November 2025, menjelang pemberangkatan jenazah PB XIII ke Makam Raja-Raja Mataram Imogiri, Bantul. Era baru kepemimpinan Solo pun dimulai.

“Tanggung jawab besar menanti, namun saya siap melanjutkan warisan leluhur,” kata PB XIV.

Sejarah Raja Solo dari Masa ke Masa

Dari PB II hingga PB XIII, setiap raja memberi warna berbeda bagi budaya Jawa. Kepemimpinan mereka membentuk Keraton Surakarta menjadi simbol kebanggaan masyarakat, sekaligus pusat pelestarian nilai-nilai tradisi.

Baca Juga: Indonesia Cetak Sejarah, RS PIK Jadi Rumah Sakit Pertama di Asia Gunakan Photon Counting CT Scan Super Canggih

 

1. Paku Buwono II (1745-1749)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X