"Ini adalah bentuk akulturasi antara ajaran Aluk Todolo dan nilai kekristenan. Bukan soal pesta atau kemewahan, tapi rasa hormat dan cinta kasih," imbuhnya.
Dia menyebut, banyak pihak dari luar Toraja yang sering salah menafsirkan prosesi tersebut lantaran hanya melihat sisi lahiriahnya yang seolah hany berupa pesta besar.
Padahal, kata Amson, nilai spiritual dan sosialnya jauh lebih dalam.
"Pandji seharusnya memahami konteks ini sebelum melontarkan candaan yang justru melukai perasaan banyak orang," tegasnya.
Adat dan budaya Toraja, lanjut Amson, tak hanya dikenal di Indonesia melainkan sudah mendunia.
Upacara Rambu Solo dan arsitektur rumah adat Tongkonan sudah menjadi daya tarik wisata budaya yang dikagumi wisatawan mancanegara.
Bahkan, UNESCO juga telah menempatkan kawasan Toraja sebagai warisan budaya takbenda dunia, karena nilai-nilai spiritual dan sosialnya yang unik.
Tuntut Pandji Minta Maaf
PMTI pun mendesak Pandji bertanggung jawab secara moral dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka
"Ini bukan hanya soal satu suku, tapi pelajaran bagi semua pihak agar tidak seenaknya mempermainkan budaya orang lain, sekalipun dalam konteks humor," ujarnya.
Humor, tambah Amson, seharusnya digunakan untuk membangun kesadaran, bukan memperkuat stereotip.
Dia kembali menegaskan materi dalam stand up comedy yang disampaikan Pandji tersebut menyakiti hati masyarakat Toraja.
"Tidak semua hal bisa dijadikan bahan tertawaan. Bagi kami ini bukan lucu, ini menyakitkan. Apalagi diucapkan oleh publik figur," katanya.
Berdasarkan video beredar, Komika Pandji Pragiwaksono menyampaikan materi stand up comedy dan menyebut banyak warga Toraja jatuh miskin karena memaksakan diri menggelar pesta kematian.
Artikel Terkait
Pandji Pragiwaksono: Pemerintah Gagal Berkomunikasi, Bagaimana Mau Bermitra dengan Rakyat?
Pandji Pragiwaksono Kritik Rangkap Jabatan Erick Thohir: Buka Pintu untuk Penyalahgunaan di Masa Depan
Bantah Dibungkam, Pandji Pragiwaksono Jelaskan Lelucon 'Anies Pengangguran' dan Salahkan 'Bubble Bias' Medsos
Pandji Pragiwaksono Sebut Era Pencitraan Politik Kelar Kini Waktunya Politisi 'Anti-Hero' yang Blak-blakan
Influencer Pandji Pragiwaksono Sentil Keras Menag: Isu Kekerasan Seksual di Pesantren Dibesar-besarkan Tak Masuk Akal