• Senin, 22 Desember 2025

Pandji Pragiwaksono Kritik Rangkap Jabatan Erick Thohir: Buka Pintu untuk Penyalahgunaan di Masa Depan

Photo Author
- Rabu, 1 Oktober 2025 | 08:15 WIB
Pandji Pragiwaksono (youtube.com/@kasisolusi)
Pandji Pragiwaksono (youtube.com/@kasisolusi)

KONTEKS.CO.ID - Komika Pandji Pragiwaksono, melontarkan kritik keras terhadap keputusan Erick Thohir yang merangkap jabatan sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sekaligus Ketua Umum PSSI.

Menurutnya, meskipun langkah ini terlihat efisien, ia membuka "kotak pandora" yang berbahaya bagi tata kelola olahraga di masa depan karena menciptakan preseden buruk.

Pandji menjelaskan, masalah utama dari rangkap jabatan bukanlah soal gaji ganda, melainkan potensi konflik kepentingan dan penyalahgunaan kekuasaan yang absolut.

Baca Juga: Kabar Terbaru Musala Ponpes Al Khozyni Ambruk: Ada 91 Santri yang Diduga Masih Tertimbun

"Permasalahan dari rangkap jabatan tuh bukan gajinya. Tapi kan dinamikanya gimana, kalau misalkan yang bikin aturan sama yang main orang yang sama, jadinya kan enggak adil," ujar Pandji dalam siniar di kanal YouTube kasisolusi pada Selasa, 30 September 2025.

Ia mengerti argumen efisiensi di mana sinergi antara Menpora dan PSSI akan lebih mudah jika dipimpin oleh orang yang sama.

"Oke. Kalau semuanya orang yang sama kan jadi enak tuh, Erick Thohir meeting sama Erick Thohir," sindirnya.

Baca Juga: Hujan Deras Berjam-jam di Ibu Kota, BPBD Catat Banjir Meluas Ke-10 RT

Namun, ia mengingatkan pada prinsip separation of powers atau pembagian kekuasaan yang bertujuan untuk mencegah kekuasaan absolut.

"Power tends to corrupt, absolute power tends to corrupt absolutely," kutipnya dari Lord Acton.

Preseden Buruk untuk Masa Depan

Menurut Pandji, preseden yang diciptakan oleh Erick Thohir saat ini bisa digunakan oleh orang lain di masa depan dengan niat yang tidak baik.

Baca Juga: Bukan Cuma Pantai! Ini 5 Destinasi Wisata Keluarga di Bali yang Edukatif, Seru, dan Cocok Buat Liburan Bareng Anak

"Kalau lu buka pintunya untuk kayak gitu sekarang, suatu hari akan ada orang yang bilang, 'Erick Thohir waktu itu lu boleh, kan? Boleh gitu dong, gua juga boleh dong'," jelasnya.

Ia memberikan analogi jika di masa depan ada sosok fiktif bernama "Ngangengong" yang tidak berintegritas berhasil menduduki kedua posisi tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X