• Senin, 22 Desember 2025

Kabar Terbaru Musala Ponpes Al Khozyni Ambruk: Ada 91 Santri yang Diduga Masih Tertimbun

Photo Author
- Rabu, 1 Oktober 2025 | 00:13 WIB
Tim penyelamat menduga masih ada P-puluhan santri yang terjebak di retuntuhan musala Ponpes Al Khozyni, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang ambruk. (Tangkapan layar X.com @wilnews24)
Tim penyelamat menduga masih ada P-puluhan santri yang terjebak di retuntuhan musala Ponpes Al Khozyni, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang ambruk. (Tangkapan layar X.com @wilnews24)

KONTEKS.CO.ID – Kabar terbaru musibah musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khozyni, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang ambruk pada Senin 29 September 2025 sore.

Hingga malam hari ini tim gabungan masih terus berupaya melakukan evakuasi terhadap korban reruntuhan musala Ponpes Al Khozyni yang ambruk.

Merujuk data absensi santri, ada 91 orang yang diduga masih tertimbun material bangunan.

Baca Juga: Hujan Deras Berjam-jam di Ibu Kota, BPBD Catat Banjir Meluas Ke-10 RT

Upaya evakuasi dan penyelematan sangat serius dilakukan. Hal ini bisa dilihat dari jumlah personel pencarian dan pertolongan atau SAR gabungan yang mencapai 332 orang.

Mereka dikerahkan dengan metode kerja bergantian untuk menjaga ketahanan tim. Peralatan berat juga sudah disiagakan di lokasi, tapi penggunaannya belum dapat dilakukan. Ada kekhawatiran getaran dapat memperburuk kondisi reruntuhan.

"Upaya penyelamatan sekarang difokuskan secara manual dengan menggali lubang dan celah untuk mengevakuasi korban yang masih hidup," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

Baca Juga: Bukan Cuma Pantai! Ini 5 Destinasi Wisata Keluarga di Bali yang Edukatif, Seru, dan Cocok Buat Liburan Bareng Anak

Ia menjelaskan, Tim SAR gabungan mendeteksi adanya indikasi enam orang korban yang masih bertahan hidup di salah satu segmen reruntuhan.

Melalui celah yang ada, petugas telah memberikan makanan dan minuman untuk menjaga kondisi para korban itu.

Pproses evakuasi juga menunggu asesmen dari pihak berwenang di bawah komando Basarnas. Kalau hasil asesmen menyatakan tidak ada lagi korban yang masih hidup, maka tahapan berikutnya akan berlangsung dengan menggunakan alat berat.

Baca Juga: Fenomena Hujan Es Landa Cikini, Pakar BMKG Minta Masyarakat Jangan Senang: Ini Sangat Berbahaya!

Hal ini dilakukan untuk mengevakuasi korban meninggal dunia yang masih tertimbun reruntuhan. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X