• Minggu, 21 Desember 2025

172 Wali Santri Laporkan Kehilangan Anak Usai Musala Ambruk di Sidoarjo, 7 Masih Terjebak di Reruntuhan

Photo Author
- Selasa, 30 September 2025 | 11:49 WIB
Bangunan musala di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo ambruk pada Senin, 29 September 2025 sore (Foto: BPBD Kab. Sidoarjo)
Bangunan musala di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo ambruk pada Senin, 29 September 2025 sore (Foto: BPBD Kab. Sidoarjo)

KONTEKS.CO.ID - Ratusan wali santri telah melaporkan kehilangan anak usai musala di Pondok Pesantren Al Koziny, Buduran, Sidoarjo, ambruk pada Senin, 29 September 2025 kemarin.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono mengatakan, jumlah laporan yang masuk mencapai 172 orang.

Namun, kata dia, sebagian wali santri yang melaporkan kehilangan anaknya sudah menemukan titik terang.

Baca Juga: Geger Baliho Prabowo dengan Netanyahu, Warganet Desak Pemerintah RI Bersikap Tegas ke Israel: Hapus!

"172 (laporan masuk), tapi sudah sebagian, sudah bertemu. Ada 300 lebih keluarga yang ketemu anaknya itu kembali ke rumah pulang," ungkap Adhy kepada wartawan di lokasi kejadian, pada Selasa 30 September 2025.

Adhy menyebut, kini masih ada korban yang belum bisa dievakuasi.

Tim SAR Gabungan, kata dia, sedang berupaya mengevakuasi tujuh orang santri yang terjebak di reruntuhan.

Baca Juga: Program Ubah Sampah Jadi Listrik Dimulai Akhir Oktober, Begini Teknisnya

Seluruhnya, hingga kini masih terpantau dalam kondisi hidup.

"Yang masih hidup dan terdeteksi ada tujuh lagi, ada satu sektor yang di belakang satu orang, kemudian di tengah satu orang, di samping kanan lima orang. Itu terdeteksi masih komunikasi," jelasnya.

Sementara, untuk menjaga kondisi para korban, tim SAR telah menyalurkan makanan, minuman hingga oksigen agar mereka bisa bertahan hingga selesai proses evakuasi.

Ditegaskan Adhy, proses penyelamatan dilakukan dengan sangat hati-hati dan tak gunakan alat berat.

Baca Juga: Musala Pesantren Al Khoziny Ambruk Renggut 1 Nyawa, Kemenag: Keselamatan Santri Prioritas Utama

Sebab, khawatir getarannya membuat reruntuhan tak stabil dan justru membahayakan korban maupun petugas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X