KONTEKS.CO.ID - Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, menceritakan kembali momen saat partainya mengambil sikap tegas menolak kehadiran Timnas Israel untuk berlaga di Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Ia mengakui keputusan politik itu berdampak pada penurunan elektoral partai menjelang Pemilu 2024.
Hasto menjelaskan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah memprediksi risiko tersebut, namun partai tetap teguh pada pendiriannya.
"Meskipun elektoralnya turun di saat itu, tapi ini Ibu Mega dan keluarga partai tetap pada pendirian, elektoral PDIP sempat turun karena sikap ini," kata Hasto dalam pidatonya di acara Hari Santri Nasional di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2025.
Baca Juga: Jelang Duel Klasik Eropa Lawan Juventus, Xabi Alonso Berapi-api!
Alasan PDIP Tolak Kehadiran Timnas Israel
Saat itu, PDIP secara resmi menginstruksikan dua kepala daerahnya yang wilayahnya menjadi tuan rumah, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster, untuk menyatakan penolakan.
Meski berdampak negatif pada elektabilitas, Hasto mengaku keputusan tersebut berbuah apresiasi, khususnya dari sejumlah tokoh sepak bola Palestina.
Sikap PDIP dinilai sebagai bentuk penentangan nyata terhadap politik apartheid Israel kepada Palestina.
"Ini kemudian ada tokoh pemain sepak bola di sana yang berkirim surat kepada kita, yang dimuat di Jakarta Post," ungkap Hasto.
"Isinya: Kami tim sepak bola Palestina yang bertangan di bahu, memberi hormat kepada negeri Indonesia menentang keikutsertaan Apartheid Israel," lanjutnya, mengutip isi surat tersebut.
Baca Juga: Sidak Dedi Mulyadi Ungkap Aqua Pakai Sumur Bor, Danone: Itu Akuifer Dalam, Beda dari Air Warga
Hasto mengklaim, walau awalnya ditentang, sikap PDIP tersebut pada akhirnya diikuti oleh berbagai organisasi masyarakat dan pemerintah yang kemudian turut mengutuk Israel.
Ia merasa partainya telah melakukan tindakan politik yang sesuai dengan kepentingan fundamental Indonesia.
"Akhirnya dunia pun mengutuk Israel. Ini adalah sikap yang didasarkan pada fondasi kita yang paling fundamental," jelasnya.
Artikel Terkait
Teddy Gusnaidi Sebut Amnesti Hasto dan Tom Lembong Jadi 'Tamparan Politik' dari Prabowo, tapi Bukan untuk Jokowi
Ketum Rampai Nusantara Tuduh Yunarto Wijaya Bukan Pengamat Politik: Dia Simpatisan PDIP
Tolak Kedatangan Atlet Senam Israel ke Jakarta, PDIP Ingatkan Sikap Tegas Konsisten Bung Karno
Sepanjang Hari Minggu, Tentara Israel Bunuh 35 Warga Gaza Palestina: Perjanjian Damai Runtuh?
Pasukan Stabilisasi Gaza, Wapres AS: Negara Teluk, Israel, Turki, dan Indonesia