KONTEKS.CO.ID - Wakil Presiden atau Wapres Amerika Serikat JD Vance mengatakan pembentukan Pasukan Stabilisasi Internasional yang digagas dalam rencana gencatan senjata Gaza 20 poin Presiden AS Donald Trump masih berada pada tahap awal perencanaan.
Ia menegaskan tidak akan ada pasukan AS yang dikirim ke Gaza.
Nantinyan peran utama Washington adalah mengoordinasikan kerja sama antara negara-negara di kawasan.
Baca Juga: Daftar 6 Mobil Bekas Terbaik dengan Harga Kurang dari Rp100 Juta
“Kami saat ini berada pada tahap untuk mulai memikirkan seperti apa bentuk pasukan keamanan internasional itu nantinya,” ujar Vance.
Pernyataan itu disampaikannya dalam konferensi pers di pusat koordinasi AS-Israel untuk gencatan senjata di Gaza yang berlokasi di Kiryat Gat, Selasa 21 Oktober 2025.
Ia kembali menegaskan tidak akan ada pasukan Amerika di darat di Gaza.
Baca Juga: DLH Jakarta Diminta Segera Lakukan Penelitian untuk Atasi Hujan Mikroplastik
JD Vance mengatakan tujuan AS adalah memberikan koordinasi yang bermanfaat bagi pasukan stabilisasi itu.
“Bagaimana caranya melibatkan negara-negara Teluk Arab bersama Israel, Turki, dan Indonesia?” katanya.
“Bagaimana membuat mereka benar-benar bekerja sama dengan cara yang bisa menciptakan perdamaian jangka panjang?”
Baca Juga: Fermin Lopez Hat-trick ke Gawang Olympiacos! Barcelona Kirim Peringatan Jelang El Clasico
“Satu-satunya mediator sejati hanyalah Amerika Serikat. Jadi itulah peran yang akan kami mainkan,” kata ungkap Vance.
Ia lantas menutup konferensi persnya dengan menyerukan doa untuk perdamaian dan menyampaikan rencana mengunjungi Gereja Makam Kudus di Yerusalem sebelum meninggalkan Israel.***
Artikel Terkait
Pembentukan Pasukan Penjaga Perdamaian di Gaza Terus Menguat, Dunia Menanti Mandat PBB
Gilanya Israel! Klaim Perjanjian Damai, tapi Rudal Mobil Berisi 1 Keluarga Gaza: 11 Tewas, Termasuk 7 Anak-Anak
Sepanjang Hari Minggu, Tentara Israel Bunuh 35 Warga Gaza Palestina: Perjanjian Damai Runtuh?
Pasukan Stabilisasi Gaza Melibatkan Empat Negara, Indonesia Masuk Rencana
Tugas Utama Pasukan Stabilisasi untuk Pulihkan Gaza, Begini Rencananya