KONTEKS.CO.ID - CEO Nestle yang baru, Philipp Navratil, mengungkapkan segera memangkas jumlah pekerjaan secara global.
Total sekitar 16 ribu pekerjaan akan dihapus yang berarti akan ada PHK massal.
Di Indonesia, Nestle sebetulnya pada akhir 2023 sudah melakukan PHK massal.
Baca Juga: Menteri UMKM: Rasio Kewirausahaan Jadi Strategi Tekan Pengangguran dan Kemiskinan
Pemutusan hubungan kerja terutama dilakukan di pabrik Nestle yang ada di Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur.
Seperti diketahui Nestle memiliki banyak pabrik di Indonesia.
Selain di Pasuruan juga ada Karawang, Batang, Bekasi, Semarang, hingga Bandar Lampung.
Baca Juga: Riva Siahaan Bantah Dakwaan Pertamina, Sebut Dakwaan Kerugian Rp285 Triliun itu Fiksi
Jejak Panjang Nestle di Indonesia
Perjalanan Nestle di Indonesia sebetulnya sangat panjang karena kali pertama ekspansi pada 1873 atau lebih dari 150 tahun lalu.
Tepat pada 1873, Nestle secara resmi masuk ke Hindia Belanda lewat impor produk susu kental manis MILKMAID yang kemudian populer dengan nama Tjap Nona.
Produk ini menjadi pionir dari kehadiran Nestle di Asia Tenggara, menandai awal mula transformasi besar dunia konsumsi susu di nusantara.
Baca Juga: Nestle akan Pangkas 16 Ribu Pekerjaan, Siap-Siap PHK Massal
Dalam masa kolonial ketika akses gizi dan pangan masih terbatas, Tjap Nona menjadi barang mewah sekaligus simbol kemajuan, produk modern dari Barat yang mudah disimpan dan dikonsumsi.
Dari Impor ke Produksi Lokal
Selama puluhan tahun, Nestle hanya beroperasi sebagai importir.
Artikel Terkait
Nestle PHK Karyawan Pabrik Pasuruan, Klaim Beri Kompensasi di Atas Aturan
Saham Nestle Runtuh 2,5 Persen Usai CEO Laurent Freixe Dicopot Gara-gara Skandal Asmara, Investor Heboh Cari Kepastian
Pabrik Amunisi di Tennessee AS Meledak, 19 Orang Hilang Diduga Tewas
Brasil Operasikan Pabrik Nyamuk Terbesar di Dunia, Kapasitas Produksi 100 Juta Telur Aedes Aegypti Wolbachia per Pekan
Spanyol Minat Investasi di Indonesia, Incar Pasar Eropa Lewat Pabrik Baru