KONTEKS.CO.ID – Brasil membuka biopabrik nyamuk terbesar di dunia. Ya, perang melawan demam berdarah dan penyakit yang ditularkan nyamuk lainnya mencapai tonggak sejarah baru di negara Amerika Latin tersebut.
Wolbito do Brasil, biopabrik terbesar di dunia yang mengembangbiakkan nyamuk Aedes aegypti dengan Wolbachia, resmi diluncurkan pada pertengahan 2025. Pengoperasiannya untuk memerangi penyakit yang ditularkan nyamuk.
Proyek ini akan secara dramatis memperluas akses nyamuk Wolbachia di seluruh Brasil, sebuah metode pengendalian penyakit berbasis alam yang telah secara signifikan mengurangi insiden demam berdarah, Zika, dan Chikungunya, di Rio de Janeiro dan Niterói sejak metode tersebut pertama kali diterapkan di kota-kota tersebut pada 2014.
Biopabrik utama yang berbasis di Curitiba ini merupakan hasil kerja sama antara Program Nyamuk Dunia (WMP), Fiocruz, dan Institut Biologi Molekuler Paraná (IBMP).
Kemitraan formal ini dibangun berdasarkan kolaborasi bertahun-tahun antara WMP dan Fiocruz, yang telah membantu melindungi lebih dari lima juta warga Brasil di delapan kota menggunakan teknologi Wolbachia inovatif WMP selama dekade terakhir.
Jumlah ini diperkirakan akan mencapai lebih dari 140 juta orang di 40 kotamadya dalam beberapa tahun mendatang, seiring Kementerian Kesehatan Brasil memasukkan Wolbachia sebagai salah satu strategi nasionalnya untuk memerangi penyakit yang ditularkan nyamuk.
"Biofactory ini akan memiliki kapasitas untuk memproduksi 100 juta telur nyamuk per pekan," kata Luciano Moreira, CEO Wolbito do Brasil, yang bertanggung jawab untuk membawa metode ini ke Brasil.
Baca Juga: Tiga Pekerja Pengolahan Nikel di Morowali Luka-Luka, Kebakaran saat Mengelas
Fasilitas ini awalnya akan mampu menghasilkan sekitar lima miliar telur nyamuk per tahun. "Tujuan kami adalah untuk secara signifikan mengurangi jumlah kasus arbovirus di negara ini. Dalam sepuluh tahun, kami akan melindungi lebih dari separuh populasi Brasil."
Memperluas Akses Nyamuk Wolbachia
Dengan luas bangunan lebih dari 3.500 meter per segi, otomatisasi mutakhir dan peralatan pengembangbiakan nyamuk, serta tim yang terdiri dari sekitar 70 karyawan, Wolbito do Brasil memenuhi permintaan nasional yang terus meningkat akan metode Wolbachia WMP.
Fasilitas ini awalnya akan digunakan secara eksklusif oleh Kementerian Kesehatan, memastikan distribusi nyamuk Wolbachia (juga dikenal sebagai Wolbito di Brasil) ke beberapa wilayah di Brasil dengan tingkat demam berdarah yang tinggi.
"Selama lebih dari satu dekade, metode ini telah mengkonsolidasikan bukti ilmiah yang kuat, terbukti menjadi sekutu utama dalam memerangi penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti,” ujar Moreira.
Artikel Terkait
Warga Bali Tolak Nyamuk Wolbachia, Pakar UGM Beberkan Hasil Riset Belasan Tahun di Yogyakarta
20 Tanaman Pengusir Nyamuk! Mudah Ditanam di Rumah
3 Perbedaan Nyamuk Penyebar Malaria dan DBD, Kenali Ciri dan Cara Pencegahannya
Mengapa Tidak Semua Nyamuk Aedes Aegypti Membawa Demam Berdarah? Ini Jawabannya!
Gawat, 1.400 Orang Meninggal di Indonesia Cuma karena Nyamuk