Adapun tim SAR gabungan juga menemukan lima potongan bagian tubuh. Temuan bagian tubuh ini masih dalam tahap identifikasi oleh pihak Disaster Victim Identification (DVI) di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.
Insiden ambruknya bangunan empat lantai ini menjadi bencana dengan korban meninggal dunia terbanyak sepanjang Januari hingga Oktober 2025.
Peristiwa ini diharapkan menjadi pelajaran bersama tentang perencanaan pembangunan, pengawasan dan evaluasi, serta manajemen kesiapsiagaan masyarakat tentang penyelamatan diri dan evakuasi dalam fase tanggap darurat bencana.
Baca Juga: Misteri Bola Api dan Suara Dentuman Keras di Cirebon, BRIN Sebut Berasal dari Meteor Besar
“Di sepanjang tahun 2025, ini menjadi bencana dengan korban yang paling besar menurut data BNPB,” kata Budi.***
Artikel Terkait
Cegah Banjir Seperti di Bali, BNPB Lakukan OMC di Jatim
Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT Naik ke Level IV, BNPB Catat 31 Kali Erupsi Sejak Jumat
BNPB: 38 Orang Diduga Terjebak Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny
BNPB Masih Cari 58 Orang Hilang di Reruntuhan Bangunan Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Tragedi Musala Ponpes Al-Khoziny Ambruk, BNPB Sebut 27 Korban Reruntuhan Masih Dicari