• Minggu, 21 Desember 2025

Alasan Mahfud MD Tolak Jabatan Menko Polkam, Pilih Masuk ke Komite Reformasi Polri

Photo Author
- Selasa, 23 September 2025 | 15:10 WIB
Mahfud MD angkat bicara terkait tawaran kursi menteri hingga pilih masuk Komite Reformasi Polri (Instagram.com/@mohmahfudmd)
Mahfud MD angkat bicara terkait tawaran kursi menteri hingga pilih masuk Komite Reformasi Polri (Instagram.com/@mohmahfudmd)

KONTEKS.CO.ID - Eks Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengklaim menolak tawaran jabatan Menko Polkam di Kabinet Merah Putih.

Namun, dia justru memilih bergabung dalam Komite Reformasi Kepolisian yang saat ini tengah disiapkan pemerintah.

Menurutnya, penolakan itu bukan karena tak berminat. Dia menyebut karena alasan etika politik yang sejak lama dipegang.

Baca Juga: FIFA Restui Erick Thohir Rangkap Jabatan Ketum PSSI dan Menpora, ET Ungkap Alasannya

Kata Mahfud, jabatan kabinet seharusnya diisi oleh mereka yang telah berjuang memenangkan Prabowo pada Pilpres 2024, bukan dirinya yang justru menjadi lawan politik saat itu.

Meski tidak masuk kabinet, Mahfud menyebut masih bisa memberikan kontribusi lewat jalur lain.

Kekinian, dia melihat reformasi kepolisian sebagai agenda besar yang membutuhkan perhatian serius utamanya soal kultur dan praktik internal yang selama ini jadi sorotan masyarakat.

Baca Juga: Wiper Mobil Awet: Cara Mudah Merawat Karet Wiper

"Dari diskusi itu, saya hanya menyampaikan konfirmasi satu hal bahwa saya menyetujui seluruh rencana Pak Prabowo untuk reformasi dan saya bisa ikut membantu dalam Tim Reformasi Polri,” kata Mahfud dalam perbincangan di kanal YouTube Mahfud MD Official mengutip, Selasa 23 September 2025.

Tolak Jabatan karena Etika

Mahfud mengklaim, dia menolak kursi Menko Polkam dilandasi komitmen etika.

Eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengaku tidak ingin melanggar pernyataannya sendiri bahwa jabatan pemerintahan layak diisi oleh mereka yang terlibat langsung dalam perjuangan politik Prabowo.

"Saya kan dulu sudah menyatakan komitmen, standar etik saya, jabatan di pemerintahan ini harus diduduki oleh mereka yang menang, yang berkeringat secara politik. Saya kan tidak,” ujar Mahfud.

Telepon Jenderal Menjelang Reshuffle

Dia juga mengungkapkan sempat dihubungi seorang jenderal senior pada Minggu, 7 September 2025, sesaat sebelum reshuffle kabinet diumumkan.

Mahfud menyebut, jenderal itu memintanya segera datang ke Jakarta dan menawarkan kursi Menko Polkam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X