"Malam menjelang pelantikan (menteri), menjelang pengumuman reshuffle, ‘Pak Mahfud di mana?’ ‘Saya di Yogya’. ‘Ke sini (Jakarta),’ katanya oleh sang jenderal,” ungkapnya.
Baca Juga: Mafia Penyelundupan Diduga Kuasai Pelabuhan, Panda Nababan Tantang Kinerja Dirjen Bea Cukai Baru
Meski ditawari langsung, Mahfud mengaku tidak memberikan jawaban tegas.
Mahfud merasa menolak secara terang-terangan bisa menimbulkan kesan angkuh, namun menerima pun bukan pilihannya.
"Ngambang (jawaban) saya. Saya tidak bilang iya. Ndak enak menolak, kalau menolak ‘sombong banget nih orang' begitu,” jelas Mahfud.
Di sisi lain, Mahfud menegaskan fokusnya pada reformasi Polri. Kata dia, ada tiga aspek penting yang harus dibenahi, yakni terkait aturan, aparat, dan budaya.
Dari ketiganya, Mahfud menekankan perubahan kultur sebagai yang paling mendesak.
Baca Juga: Garuda Indonesia Borong 50 Pesawat Boeing? Ini Misi Diam-Diam Si Bos Bareng Prabowo ke AS
"Polisi ini kehilangan kultur, budaya pengabdian. Sehingga nggak banyak yang perlu dirombak, karena aturan apapun yang dicari tentang Polri yang bagus itu gimana sih, sudah ada semua di UU,” tuturnya.
Jalan Tengah Kontribusi Mahfud MD
Masuk ke Komite Reformasi Kepolisian, Mahfud mengaku bisa tetap memberi sumbangsih tanpa harus duduk di kursi kabinet.
Dalam konteks ini, Mahfud menegaskan pilihan itu lebih sesuai dengan etikanya sekaligus membuka ruang baginya untuk mendorong perbaikan kepolisian secara lebih fokus.
"Nanti kita lihat pada posisi apa, tetapi saya punya beberapa catatan penting kalau mau reformasi Polri sungguh-sungguh,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Mahfud MD Blak-blakan Ngaku Dihubungi Jenderal Senior Ditawari Posisi Menko Polkam, Singgung Standar Etik
Mahfud MD Bongkar Pertemuan dengan Seskab Teddy, Bersedia Gabung Komisi Reformasi Polri
Mahfud MD Ungkap Alasan Mau Gabung Komisi Reformasi Polri: Kultur Buruk Kesan Orang Polisi Itu Pemeras!
Jabat Menko Polkam Gantikan Budi Gunawan, Mahfud MD: Djamari Oke, Chemistry-nya Cocok dengan Prabowo
Mahfud MD Ungkap Ditawari Kursi Menko Polkam oleh Jenderal Senior, Tapi Pilih Tolak Secara Halus