"Saatnya untuk dihentikan sekarang juga, lakukan evaluasi total," desaknya.
Kata Ubaid, evaluasi program tersebut penting untuk dilakukan lantaran sistem hingga tata kelola MBG bermasalah.
Baca Juga: Presiden Prabowo Diminta Bertindak, CBA Soroti Dugaan Anak Kapolri di Tambang Ilegal PT Position
"Kesalahan lagi-lagi bukan di level dapur tapi di level BGN, sistem di atas dan tidak ada yang bisa mengendalikan BGN kecuali presiden. Karena ini program kesayangan presiden," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Muhammad Qodari mengatakan, tiga lembaga memiliki data berbeda-beda mengenai jumlah korban keracunan menu makan bergizi gratis (MBG).
Ketiga lembaga itu yakni, BGN, Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Namun, kata dia, jumlah korban keracunan MBG secara umum berada di kisaran lima ribu orang.
"Angkanya secara statistik itu sebetulnya sinkron. Sama-sama di sekitar angka 5 ribu,” kata Qodari di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Senin, 22 September 2025.
Rincianya, BGN mendata ada 5.080 korban kasus keracunan MBG dengan 46 kasus.
Sedangkan, Kemenkes mencatat sekitar 60 kasus keracunan MBG dengan jumlah korban sebanyak 5.207 orang.
Lalu, BPOM mencatat sebanyak 55 kasus dengan jumlah korban 5.320 orang.
KSP menyebut koalisi masyarakat sipil, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatatkan data keracunan menu MBG sebanyak 5.360 orang.
"Tapi tidak disebutkan jumlah kasusnya," kata Qodari.
Artikel Terkait
Baki MBG Mengandung Lemak Babi, DPR: Alarm Serius
Soal Usulan Ganti MBG Jadi Uang Tunai, Istana Sebut Konsep Presiden Prabowo yang Terbaik
Menkeu Purbaya Ancam Alihkan Anggaran MBG yang Tak Terserap ke Bansos Beras 10 Kg
Ketua DPR Desak Pemerintah Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis karena Marak Siswa Keracunan Menu MBG
Keracunan Makanan Sudah Tak Bisa Ditolerir, KPAI Rekomendasikan Pemerintah Setop Sementara MBG