• Minggu, 21 Desember 2025

Tamliha Ungkap PPP Tak Lolos PT, Ini Beberapa Gegaranya, Termasuk Manuver Jokowi

Photo Author
- Selasa, 16 September 2025 | 22:53 WIB
Tokoh PPP Syaifullah Tamliha. (KONTEKS.CO.ID/Ist)
Tokoh PPP Syaifullah Tamliha. (KONTEKS.CO.ID/Ist)
KONTEKS.CO.ID – Tokoh senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Syaifullah Tamliha, menyimpulkan, ada beberapa faktor PPP tidak lolos parliamentary threshold (PT), di antaranya karena melawan kekuasaan.
 
"Jadi pada intinya, PPP itu melawan kekuasaan," kata Tamliha dalam siniar Akbar Faizal Uncensored dilansir pada Selasa, 16 September 2025. 
 
Selain karena melawan penguasa, di antaranya pernyataan keras Muhammad Romahurmuziy (Romy) soal bansos Joko Widodo (Jokowi) dan sinyalir PSI curang.
 
 
"PPP itu kan di samping faktor itu, faktor yang juga terjadi adalah karena PPP salah mencalonkan orang menjadi calon presiden," katanya. 
 
Menurutnya, lima orang salah memilih pasangan pasangan capres-cawapres. Kala itu, pasangan Ganjar-Mahfud sebagaimana permintaan Jokowi.
 
"Satu sisi, kalau ingin dapat suara umat Islam, aspirasinya Anies Basedan. Atau yang kedua, kalau ingin selamat ikuti penguasana," ujarnya. 
 
 
Ia menyampaikan, langkah awal PPP sesuai arahan penguasa atau presiden saat itu, yakni Jokowi.
 
Kesalahannya, lanjut Tamliha, PPP tidak ikut manuver Jokowi. Jolkowi tiba-tiba membelot soal dukungan capres-cawapres.
 
"Ketika beloknya Jokowi ke Prabowo," katanya.
 
Tamliha menyampaikan, harusnya PPP ikut manuver Jokowi, yakni mengalihkan dukungan kepada Prabowo-Gibran.
 
 
"Iya, ada isyarat dari situ. Saya salah seorang yang ditugaskan untuk membikin acara di Kalimantan Selatan," katanya.
 
Dalam acara itu, Jokowi dan Prabowo tampil bersama dalam panggung yang sama.  
 
"Pak Mardiono kan sudah terlanjur ke Ganjar. Jadi beloknya kayaknya susah banget. Berbeda kita mantan aktivis beloknya kan bisa cepat," Tamliha berseloroh.
 
 
Ia mengungkapkan, sudah memahami arti Prabowo Subianto dan Jokowi tampil bersama dalam satu panggung di Tabalong.
 
Mereka tampil bersama di hadapan ulama dan masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), dan Kalimantan Timur (Kaltim).
 
"Di situ sebenarnya saya ingin menyampaikan ke Mardiono, geser. Tapi kan aspirasi kita tentu tidak diperhatikan lagi," katanya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X