KONTEKS.CO.ID – Tokoh senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Syaifullah Tamliha, mengatakan, sempat mendapat wejangan khusus dari Jusuf Kalla (JK) saat PPP tengah dilanda konflik internal.
Tamliha dalam siniar Akbar Faizal Uncensored dilansir pada Selasa, 16 September 2025, mengungkapkan, dalam kondisi tersebut ia dibawa Aksa Mahmud untu bertemu JK.
"Bertemu dengan Pak Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, malam menjelang Muktamar Surabaya," katanya.
"Kata yang berdua itu, ada empat orang yang jangan engkau lawan menurut Dinasti Ming," ujarnya.
Pertama, jangan melawan Tuhan. Kedua, kedua orang tuamu. Ketiga, orang yang berilmu.
"Kalau kamu memusuhi orang berilmu, kamu menjadi orang bodoh, tidak berilmum," katanya.
Terakhir atau keempat, ujar Tamliha, jangan melawan penguasa. Mereka menjaskan, penguasa itu seperti orang gila.
"Kalau kita membunuh orang gila, kita masuk penjara. Tapi kalau orang gila membunuh kita, itu tidak ada hukumannya," kata dia.
Tamliha menyampaikan, JK menyampaikan nasihat tersebut kala itu sudah menjadi wakil presiden, yakni pada tahun 2014.
Baca Juga: Tamliha Sebut 5 Serangkai Bikin Turbulensi Dahsyat PPP dan Drama Penumbangan Suharso Monoarfa
Ajaran itu sebenarnya ada di dalam kitab Al-Ahkam As-Sulthaniyyah karangan Imam Al Mawardi, di antaranya menyelamatkan umat dari tindasan penguasa.
"Itu saya diajari betul oleh Kiai Idham Chalid soal kitab Al-Ahkam As-Sulthaniyyah itu," ucapnya.***
Artikel Terkait
Pilih Jokowi atau Amran Sulaiman? Ini Sosok Penentu Kursi Ketum DPP PPP
Jokowi Pilih PSI Meskipun Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP: Calon yang Sudah Beredar kan Banyak
Tamliha Sebut 5 Serangkai Bikin Turbulensi Dahsyat PPP dan Drama Penumbangan Suharso Monoarfa
Drama PPP, Pecah Kongsi Kubu Penumbang Suharso Monoarfa, Romy Berupaya Kudeta Mardiono
Pernyataan Keras Romy Soal Jokowi dan PSI Diduga Kuat Bikin PPP Tak Lolos PT