• Minggu, 21 Desember 2025

Pernyataan Keras Romy Soal Jokowi dan PSI Diduga Kuat Bikin PPP Tak Lolos PT

Photo Author
- Selasa, 16 September 2025 | 21:38 WIB
Tokoh PPP Syaifullah Tamliha. (KONTEKS.CO.ID/Ist)
Tokoh PPP Syaifullah Tamliha. (KONTEKS.CO.ID/Ist)

KONTEKS.CO.ID – Tokoh senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Syaifullah Tamliha, mensinyalir perolehan suara PPP pada Pemilu kemarin ada kaitannya dengan pernnyataan keras Muhammad Romahurmuziy (Romy) terkait Joko Widodo (Jokowi) dan PSI.

"Ada hal-hal yang diucapkan oleh Romy yang menurut saya tidak cocok dibahasakan menjelang pileg ketika Jokowi masih berkuasa," katanya dalam siniar Akbar Faizal Uncensored dilansir pada Selasa, 16 September 2025.

Menuru Tamliha, ada dua pernyataan Romy kepada wartawan yang membuat Jokowi marah kepada PPP, di antaranya soal bantuan sosial (bansos).

Baca Juga: Drama PPP, Pecah Kongsi Kubu Penumbang Suharso Monoarfa, Romy Berupaya Kudeta Mardiono

"Yang pertama, kalau bansos itu Rp400 triliun, jangankan manusia, monyet pun bisa menjadi presiden," ujarnya.

Tamliha yang berasal dari Kalimantan dan memahami budaya Jawa, menilai bahwa pernyataan tersebut terlalu keras.

"Ucapan yang kedua bahwa PSI curang. PSI kan kebetulan ketuanya kan anak presiden juga Mas Kaesang," katanya.

Baca Juga: Tamliha Sebut 5 Serangkai Bikin Turbulensi Dahsyat PPP dan Drama Penumbangan Suharso Monoarfa

Tamliha berpendapat, harusnya Romy tidak menyerang PSI. "Semestinya sebagai politisi itu dibarter saja. Biarkan saja PSI masuk PT [parliamentary threshold], yang penting PPP juga masuk PT. Win-win solution. Ini enggak, serang terus," ujarnya.

Adapun dugaan kecurangan perolehan suara PSI, lanjut dia, yakni tiba-tiba meledak. "Sementara suara PPP dari 4 sekian turun, turun, turun, turun terus," katanya.

Tamliha menyampaikan pernyataan Romy bahwa turunnya suara PPP karena diduga diambil PSI sehingga PPP akhirnya tidak lolos PT.

Baca Juga: Jokowi Pilih PSI Meskipun Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP: Calon yang Sudah Beredar kan Banyak

"Ditambah lagi, diperparah menjelang detik-detik terakhir, PPP seperti larut ingin menggunakan hak angket kecurangan pemilu," katanya.

Pernyataan Romy hingga sikap PPP mengenai hak angket itu, membuat gerah Istana. Seorang pejabat Istana sempat menelepon Tamliha minta itu dihentikan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X