KONTEKS.CO.ID - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengumumkan bahwa mereka akan menggelar Muktamar pada Agustus atau September 2025, setelah pelaksanaan Idul Adha dan Pilkada ulang.
Muktamar ini menjadi forum tertinggi bagi PPP dalam menentukan kebijakan strategis dan mengambil keputusan penting untuk masa depan partai.
Pengumuman ini mencuat setelah rapat pengurus teras Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Lawson Indonesia Dicaplok Alfamart yang Rela Rogoh Rp200,4 M, Djoko Susanto Makin Tajir
Penundaan Muktamar PPP: Keputusan yang Tepat
Pada Mukernas Desember 2024, PPP sempat merancang Muktamar ke-10 berlangsung megah di Bali pada akhir April atau awal Mei 2025—sebuah rencana yang digadang-gadang menjadi awal kebangkitan partai.
Namun, sejumlah alasan dan pertimbangan mengharuskan penundaan agenda tersebut.
Juru bicara PPP, Usman Muhammad alias Donnie Tokan, menjelaskan bahwa penundaan ini tidak memiliki maksud negatif apapun dan berharap pengurus partai dapat memaklumi keputusan tersebut.
Baca Juga: Meme Mahasiswi ITB, Jokowi: Sudah Kebablasan, Kebangetan dan Jadi Bentuk Peringatan
Bursa Calon Ketua Umum PPP yang Memanas
Muktamar PPP kali ini akan menghadirkan bursa calon ketua umum yang cukup menarik.
Berdasarkan informasi terbaru, ada sembilan nama yang disebut-sebut sebagai calon ketum PPP.
Calon-calon ini berasal dari kalangan internal dan eksternal partai.
Baca Juga: Bela Jokowi, Megawati Soekarnoputri Tegaskan Ijazah Itu Asli, Projo: Saatnya Tegur Para Penuduh
Artikel Terkait
PKB Setuju Saran Megawati soal Polemik Ijazah Jokowi: Sejalan dengan Beliau
Gelar Operasi di Papua Tengah, TNI Amankan Intan Jaya dan Tewaskan 18 Anggota OPM
Menteri UMKM Tegaskan Kawal Kasus Mama Khas Banjar
Pengakuan Kasmudjo: Belum Pernah Lihat Ijazah Jokowi dan Bukan Pembimbing Skripsinya
Alasan Jokowi Tak Akan Laporkan Mahasiswi ITB Pembuat Meme ke Polisi