• Senin, 22 Desember 2025

Tamliha Sebut 5 Serangkai Bikin Turbulensi Dahsyat PPP dan Drama Penumbangan Suharso Monoarfa

Photo Author
- Selasa, 16 September 2025 | 16:58 WIB
Tokoh PPP Syaifullah Tamliha. (KONTEKS.CO.ID/Ist)
Tokoh PPP Syaifullah Tamliha. (KONTEKS.CO.ID/Ist)

 

KONTEKS.CO.ID – Tokoh senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Syaifullah Tamliha, ungkap lima serangkai politikus PPP yang membuat partai mengalami turbulensi dahsyat dibanding guncangan sebelumnya.

"Ada lima serangkai di PPP yang membuat turbulence. Saya jujur saja apa adanya," kata Syaifullah Tamliha dalam siniar Akbar Faizal Uncensored dilansir pada Selasa, 16 September 2025.

Ia mengungkapkan, turbulensi jelang Pemilu 2024 ini sangat dahsyat dibanding turbulensi PPP sekitar tahun 1992-an.

Baca Juga: Jokowi Pilih PSI Meskipun Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP: Calon yang Sudah Beredar kan Banyak

"Banyak penumpang pesawat yang patah-patah. Banyak yang terlempar-lempar di dalam pesawat di bawah kepimpinan Pak Mardiono," ujarnya.

Kelima serangkai yang membuat guncangan dahsyat di era kepemimpinan Plt Ketum Muhamad Mardiono, di antaranya Suharso Monoarfa, Arsul Sani, dan Muhammad Romahurmuziy (Romy).  

"Saya tidak menyebut nama yang dua lagi lah. Enggak enak, karena teman sendiri. Walaupun yang lain juga teman," katanya.

Baca Juga: Pilih Jokowi atau Amran Sulaiman? Ini Sosok Penentu Kursi Ketum DPP PPP

Awalnya ia hanya memastikan bahwa dua orang sisanya itu juga dalah politisi PPP. Setelah diminta untuk disebutkan, Tamliha baru menyebutnya.

"Amir Uskara, kemudian ada Ermalena," ucapnya.

Sedangkan saat Suharso menjabat Ketum PPP, kata Tambliha, orang-orang itu tiba-tiba membuat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP abal-abal.

Baca Juga: Mardiono Bahas Nasib PPP di Rapimnas

Muktamar tersebut untuk menurunkan Suharso Monoarfa sebagai ketua umum (Ketum) PPP yang sah hasil Muktamar IX PPP pada 19 Desember 2020. 

"Pergantian ketua umum itu sah karena dia [Suharso] dipilih oleh muktamar. Semestinya dia diberhentikan juga oleh muktamar. Misalnya muktamar luar biasa," tandasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X