KONTEKS.CO.ID - Indonesia resmi menginduksi sistem rudal balistik taktis KHAN asal Turki, langkah yang dianggap sebagai tonggak penting dalam modernisasi pertahanan nasional.
Sistem ini tidak hanya memperkuat kemampuan serang TNI Angkatan Darat, tetapi juga menempatkan Indonesia lebih unggul dibanding banyak negara ASEAN dalam kemampuan serangan presisi.
Menurut laporan GlobalData, perusahaan data dan analitik, sistem KHAN memberikan Indonesia kemampuan serangan presisi jarak jauh hingga 280 kilometer.
Baca Juga: Komdigi Tanggapi Pro-Kontra Pemutaran Video Prabowo di Bioskop
Rudal ini dipasang pada kendaraan Tatra 8×8, memungkinkan mobilitas tinggi dan penempatan cepat di seluruh kepulauan Indonesia.
Hal itu sekaligus meningkatkan daya tahan terhadap serangan musuh.
Gone Sai Kiran, Analis Dirgantara dan Pertahanan di GlobalData, mengatakan pengiriman sistem ini datang pada saat industri pertahanan Asia-Pasifik berkembang pesat.
Baca Juga: Kata Seskab Teddy, Anjing Jadi Penyelamat Warga Bali Saat Banjir Besar di Bali
Perkembangan pesat itu ikut didorong ketegangan di Laut China Selatan dan Samudra Hindia.
"Bagi Indonesia, yang posisi strategisnya melintasi jalur maritim penting seperti Selat Malaka, kemampuan ini vital untuk menjaga kedaulatan dan jalur perairannya," kata Kiran.
Selain memperkuat pertahanan, akuisisi KHAN menegaskan kedekatan Indonesia dengan Turki dalam bidang militer.
Sebagai operator asing pertama, Indonesia membuka peluang transfer teknologi, pengembangan bersama, hingga kemungkinan pengadaan sistem rudal kapal seperti Atmaca.
Langkah ini sejalan dengan strategi Jakarta untuk membangun sektor pertahanan mandiri dan canggih secara teknologi.
Artikel Terkait
Prabowo: Indonesia dan Brasil Bangun Sistem Rudal dan Kapal Selam Canggih
India Uji Rudal Nuklir Jelang PM Modi Kunjungan ke China, Jangkauannya 5.000 Kilometer
Super Garuda Shield 2025 Catat Sejarah, Rudal Stinger Pertama Kali Ditembakkan
Prajurit AS Bagikan Pengalaman Menembakkan Rudal Stinger untuk Pertama Kalinya
Donald Trump Perintahkan Nama Departemen Pertahanan Diganti Jadi Departemen Perang! Panas Lihat Rudal Nuklir China?