• Minggu, 21 Desember 2025

Rumah Dijarah Massa Tak Dikenal, Benarkah Sri Mulyani Sakit Hati dengan Rakyat Indonesia?

Photo Author
- Senin, 1 September 2025 | 12:05 WIB
Menkeu Sri Mulyani angkat bicara terkat rumah di Bintaro dijarah massa tak dikenal. (Instagram.com/@sm_indrawati)
Menkeu Sri Mulyani angkat bicara terkat rumah di Bintaro dijarah massa tak dikenal. (Instagram.com/@sm_indrawati)

KONTEKS.CO.ID – Rumah Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, dijarah massa tak dikenal, pada Minggu 31 Agustus 2025.

Rumah Menkeu menjadi sasaran amuk massa menyusul penjarahan yang terjadi di kediamanan tiga anggota DPR: Ahmad Sahroni (Partai NasDem), Eko Patrio dan Uya Kuya (PAN).

Ujungnya, muncul isu Menkeu Sri Mulyani mundur dari Kabinet Merah Putih.

Baca Juga: 1.240 Orang Ditangkap Polisi Usai Demonstrasi Ricuh di Jakarta, Pelaku Perusakan dan Penjarahan Sudah Terdeteksi 

Terkini, ia akhirnya angkat bicara mengenai kejadian criminal tersebut.  Benarkah dia kecewa dan sakit hati terhadap rakyat Indonesia?

Sri Mulyani mengucapkan rasa terima kasih atas simpati dan dukungan dari banyak pihak. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @smindrawati pada Senin 1 September 2025, ia menulis, “Saya berterima kasih atas doa, kata-kata bijak, dan dukungan moral dalam menghadapi musibah ini.”

Dia mengakui membangun Indonesia bukanlah pekerjaan mudah. Jalan yang ditempuh penuh tantangan bahkan berisiko.

“Para pendahulu bangsa juga melewati jalan yang terjal dan sering berbahaya,” tulisnya lagi.

Baca Juga: Ini Identitas Lima Pelaku Pembakaran Mako Gegana, Dua Perempuan, Tiga dari Luar Jakarta   

Perempuan asal Bandar Lampung itu lalu menekankan pentingnya menjaga etika dan moralitas dalam kehidupan politik.

“Politik adalah perjuangan bersama untuk tujuan mulia kolektif bangsa, tetap dengan etika dan moralitas yang luhur,” tuturnya.

Sri Mulyani menyinggung perannya sebagai pejabat negara yang terikat sumpah untuk menjalankan konstitusi. “Sebagai pejabat negara saya disumpah untuk menjalankan UUD 1945 dan semua UU. Ini bukan ranah atau selera pribadi,” tegas ibu tiga anak itu.

Menurut dia, penyusunan undang-undang dilakukan secara terbuka dengan melibatkan pemerintah, DPR, DPD, serta partisipasi masyarakat.

Baca Juga: TNI-Polri Gelar Patroli Bareng, Amankan Warga Hingga Asrama Polisi 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X