Gaji DPR Rp230 Juta per Bulan Disorot, Fasilitas Kredit Mobil Rp70 Juta Jadi Perdebatan

KONTEKS.CO.ID - Isu gaji dan tunjangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kembali bikin panas suasana.

Pada Senin, 25 Agustus 2025 lalu, ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan, memprotes kabar gaji wakil rakyat yang bisa menembus ratusan juta rupiah.

Kemarahan publik muncul karena beredar kabar gaji anggota DPR naik hingga Rp100 juta per bulan atau setara Rp3 juta per hari. Itu belum termasuk tunjangan rumah Rp50 juta per bulan dan sederet fasilitas lain yang bikin geleng kepala.

Seorang demonstran bahkan berteriak, “Kami susah cari uang, gaji DPR besar sekali! Kalian digaji pakai uang kami!”

Baca Juga: Jojo Gaspol, Tembus 16 Besar BWF 2025! Smes Silang Jadi Penutup Manis

Rincian Gaji dan Tunjangan DPR

Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mengungkapkan, jika dihitung dengan berbagai tunjangan, penghasilan anggota DPR bisa mencapai Rp230 juta per bulan atau sekitar Rp2,8 miliar per tahun.

Berdasarkan data DIPA DPR 2023–2025, negara harus menyiapkan Rp1,6 triliun untuk membayar gaji dan tunjangan 580 anggota DPR sepanjang 2025. Jumlah itu naik dari Rp1,2 triliun pada 2023 dan Rp1,18 triliun pada 2024.

Rinciannya, gaji pokok anggota DPR sekitar Rp4,2 juta, Wakil Ketua Rp4,62 juta, dan Ketua DPR Rp5,04 juta. Namun sederet tunjangan membuat jumlahnya membengkak.

Baca Juga: Demo Buruh 28 Agustus Dimulai Pukul 09.00 WIB, Ini Titik Aksinya, dari Senayan hingga Istana

Tunjangan yang diberikan antara lain:

• Tunjangan keluarga Rp420.000 untuk pasangan, Rp168.000 per anak.
• Tunjangan sidang dan jabatan Rp2 juta–Rp18,9 juta.
• Tunjangan beras, PPh, kehormatan, komunikasi hingga puluhan juta rupiah.
• Tunjangan perumahan Rp50 juta per bulan.
• Fasilitas kredit mobil Rp70 juta per periode.
• Biaya perjalanan dinas dan bantuan listrik-telepon Rp3 juta–Rp7,7 juta.

Baca Juga: Esok Tanpa Ibu Tembus Busan Film Festival 2025, Kolaborasi Asia Dibintangi Dian Sastro dan Ringgo

Demo Ricuh di Depan Gedung DPR

Unjuk rasa yang dimulai siang hari berakhir ricuh menjelang sore. Massa mencoba menerobos barikade, membuat polisi menembakkan gas air mata lebih dari lima kali.