KONTEKS.CO.ID - Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap nilai kerugian imbas wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Indonesia pada tahun 2022 lalu.
Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, total kerugian ekonomi yang timbul mencapai Rp9 triliun.
"Pada saat wabah di tahun 2022 kemarin cukup besar. Kalau perhitungan kita hampir sekitar Rp9 triliun kerugiannya,” ungkap Agung kepada wartawan di Hotel Gran Melia, Jakarta, pada Selasa, 26 Agustus 2025.
Baca Juga: Lindungi Mata Saat Layar Terus Menyala: Tips Kurangi Blue Light
Kerugian tersebut, kata dia, terjadi karena banyak ternak yang produktivitasnya menurun.
Tak hanya itu, sebagian hewan terpaksa dipotong lebih awal untuk menekan kerugian para peternak.
"Kerugian dari produktivitas, kemudian juga dari ada yang mati dipotong paksa dan sebagainya,” katanya.
Baca Juga: Mentan Amran Klaim Harga Beras Sudah Turun, Operasi Pasar Digelar Hingga Desember
Kasus PMK 2022 menjadi pelajaran penting bagi pemerintah.
Kekinian, langkah pencegahan terus digencarkan, terutama melalui program vaksinasi rutin bagi hewan ternak.
Program vaksinasi dilakukan dua kali dalam setahun. Periode pertama berlangsung Januari-Maret, yang ditujukan untuk persiapan menjelang Idul Adha ketika mobilisasi hewan kurban meningkat.
Periode kedua digelar pada Juni-September. Tujuannya, mengantisipasi munculnya kembali kasus PMK saat mobilisasi ternak di akhir tahun 2025.
Artikel Terkait
Ulang Tahun dan Sunatan Cucu Syahrul Yasin Limpo Ditanggung Kementan
SYL Minta Kementan Bayarin 12 Sapi Kurban Seharga Rp360 Juta
Pejabat Kementan Bayarin Gaji Pembantu SYL Rp35 Juta di Makassar
SYL Titip Kakak dan Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Pegawai di Kementan
Dorong Hilirisasi Obat Herbal, Kementan dan BPOM Targetkan Sumbangan Rp300 Triliun ke Ekonomi