"Untuk periode yang kedua targetnya mencegah munculnya kasus pada saat mobilisasi ternak yang akan dilakukan biasanya di bulan November-Desember seiring dengan penyiapan ternak-ternak untuk penyembelihan hewan kurban di tahun depan,” tuturnya.
Agung menekankan pentingnya pengendalian PMK agar sektor peternakan tetap menarik bagi investor.
Sebab, kata dia, tanpa kepastian kesehatan hewan, peluang investasi dikhawatirkan akan menurun.
Baca Juga: KPK Pastikan Pegawainya Tak Terlibat Kasus Pemerasan Sertifikat K3 yang Jerat Miki Mahfud
“Tetapi kalau PMK-nya tidak terkendali, maka jangankan mengundang investor, pasti mereka akan berpikir seribu kali untuk melakukan investasi di peternakan sapi di Indonesia,” ujarnya.
Diharapkan, langkah vaksinasi yang berkelanjutan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mencegah kerugian besar kembali terulang.
Dengan upaya tersebut, Kementan berharap sektor peternakan nasional bisa kembali pulih sekaligus memperkuat ketahanan pangan Indonesia.***
Artikel Terkait
Ulang Tahun dan Sunatan Cucu Syahrul Yasin Limpo Ditanggung Kementan
SYL Minta Kementan Bayarin 12 Sapi Kurban Seharga Rp360 Juta
Pejabat Kementan Bayarin Gaji Pembantu SYL Rp35 Juta di Makassar
SYL Titip Kakak dan Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Pegawai di Kementan
Dorong Hilirisasi Obat Herbal, Kementan dan BPOM Targetkan Sumbangan Rp300 Triliun ke Ekonomi