KONTEKS.CO.ID – Industri biodiesel Indonesia menyambut positif putusan Panel Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang memenangkan gugatan Indonesia terhadap Uni Eropa (UE) terkait bea imbalan produk biodiesel.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Catra de Thouars, menegaskan keputusan ini bisa menjadi titik balik dalam menghadapi isu negatif dan kampanye hitam.
Isu negatif atau kampanye hitam selama ini membayangi komoditas sawit dan turunannya di pasar global.
Baca Juga: Ini Alasan WTO Menangkan Gugatan Indonesia atas Uni Eropa soal Biodiesel Sawit
“Industri sawit selama ini mendapat banyak tekanan berupa kampanye hitam di luar negeri,” kata Catra melalui keterangan tertulis pada Senin 25 Agustus 2025.
“Dengan adanya putusan WTO, ini menjadi momentum baik bagi industri sawit termasuk, biodiesel untuk lebih gencar melakukan kampanye positif,” Catra menambahkan.
Ia menyebut dukungan panel WTO bukan hanya kabar baik, tetapi juga pijakan penting untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah perdagangan internasional.
Baca Juga: Indonesia Menang Gugatan Biodiesel di WTO, Uni Eropa Didesak Cabut Bea Masuk
“Putusan ini memberikan napas baru dan semangat bagi seluruh pelaku usaha. Saatnya kita melawan stigma negatif dengan fakta dan kerja nyata,” tambahnya.
Aprobi menilai tantangan terhadap industri sawit masih besar, terutama dengan adanya aturan baru Uni Eropa seperti EU Deforestation Regulation (EUDR).
Namun, momentum kemenangan di WTO harus dimanfaatkan untuk membangun citra positif di pasar global.
Baca Juga: Minyak Sawit Indonesia Jadi Preseden Tarif Dagang Nol Persen di AS
“Kami mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah, pelaku industri, hingga masyarakat luas, untuk bersatu menyuarakan kontribusi positif sawit Indonesia,” katanya.
“Sawit bukan hanya soal ekspor, tapi juga soal energi terbarukan dan keberlanjutan,” ujar Catra.
Artikel Terkait
Produsen Sawit Siaga karena Kebakaran Lahan di Sumatra Terjadi saat Puncak Panen
Harga Naik, Daya Saing Sawit Indonesia Tertekan
Indonesia Kejar Tarif Impor Nol Persen untuk Ekspor Kakao, Kopi, dan Sawit ke AS, Sampai Mana Usahanya?
Target Produksi Minyak Sawit Indonesia Dipatok 60 Juta Ton pada 2030, Begini Kata BPDP