KONTEKS.CO.ID - Industri kelapa sawit Indonesia kini dalam kondisi siaga tinggi menyusul meningkatnya kebakaran hutan dan lahan gambut di wilayah Sumatra.
Situasi ini mengancam aktivitas perkebunan di sejumlah wilayah kunci serta menimbulkan kekhawatiran terhadap gangguan produksi di tengah musim panen puncak.
April Group, salah satu produsen pulp dan kertas terbesar yang beroperasi di Riau, menyatakan kepada 'The Business Times' operasional mereka masih berjalan normal, tetapi dengan kewaspadaan yang ditingkatkan.
“Dalam beberapa pekan ke depan, tim tanggap darurat kami tetap siaga penuh,” ujar Craig Tribolet, Wakil Direktur Keberlanjutan April Group.
Baca Juga: Indonesia dan Malaysia Bikin Harga Minyak Sawit Dunia Diproyeksi Tembus Rp19,6 Juta per Ton
“Kami terus berkoordinasi secara intensif dengan masyarakat setempat dan otoritas pemerintah untuk mencegah kebakaran dan melindungi area perkebunan, kawasan konservasi, serta desa-desa di sekitar.”
Tribolet juga menambahkan bahwa April Group telah menerapkan kebijakan tanpa bakar sejak tahun 1993, dengan strategi pengelolaan kebakaran yang fokus pada pencegahan, kesiapsiagaan, pemadaman, dan pemulihan.
Provinsi Riau, salah satu wilayah penghasil sawit terbesar di Indonesia, telah menetapkan status darurat menyusul kebakaran yang terus meluas di sejumlah kabupaten.
Meski demikian, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyatakan bahwa belum ada perkebunan anggotanya di Riau yang terdampak langsung.
Baca Juga: Mandat B50 Indonesia Berpotensi Dongkrak Permintaan Sawit hingga 3 Juta Ton
Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono, menegaskan bahwa seluruh perusahaan tetap waspada dan telah melakukan persiapan menghadapi musim kering sejak jauh hari.
“Menjelang setiap musim kering, kami selalu mengirimkan surat edaran resmi kepada seluruh anggota,” ujarnya.
Martono menambahkan bahwa sejauh ini kebakaran terjadi di luar area yang dikelola perusahaan, tetapi risiko tetap tinggi, terutama karena kondisi cuaca yang memburuk.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan pada Selasa lalu bahwa titik api di Riau meningkat dari 392 menjadi 583, dengan sekitar 50 hektare lahan terbakar di wilayah Rokan Hulu dan Rokan Hilir.
Artikel Terkait
Bahlil Tegaskan Legalitas Sumur Minyak Rakyat Hanya Berlaku yang Sudah Beroperasi
Minyak Tawon Mendunia berkat Unggahan Model Victoria Secret
Kejagung Mau Ubek-ubek Singapura, Cari Sudagar Minyak Riza Chalid sampai Dapat!
Riza Chalid di Singapura, Kejagung Bakal Jemput Paksa Si Raja Minyak yang Diduga Rugikan Negara Rp285 T