• Minggu, 21 Desember 2025

Hubungan Prabowo-Jokowi Renggang karena Abolisi dan Amnesti, Ini Kata Hasil Survei Polling Institute

Photo Author
- Minggu, 24 Agustus 2025 | 16:31 WIB
Hasil survei mengungkap hubungan Prabowo dan Jokowi pascaabolisi untuk Tom Lembong dan Amnesti bagi Hasto Kristiyanto. (Instagram.com / @tomlembong - @genbanteng)
Hasil survei mengungkap hubungan Prabowo dan Jokowi pascaabolisi untuk Tom Lembong dan Amnesti bagi Hasto Kristiyanto. (Instagram.com / @tomlembong - @genbanteng)

KONTEKS.CO.ID – Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan amnesti kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan abolisi bagi Tom Lembong diyakini bisa memengaruhi hubungan Ketum Gerindra tersebut dengan Jokowi.

Keduanya selama ini sebagai pihak yang berlawanan politik dengan mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Benarkah hubungan keduanya renggang karena amesti dan abolisi tersebut?

Baca Juga: Ini Dalih Undangan Rapat Pernikahan Putri Suharyanto Pakai Kop BNPB

Hasil survei nasional yang digelar Polling Institute memperlihatkan mayoritas publik ternyata tak percaya hubungan Prabowo dan Jokowi melemah akibat kebijakan itu.

Diadakan pada 4–7 Agustus 2025, hasil survei menyebutkan 52,1% responden mengaku tak percaya (28,3% kurang percaya dan 23,8% tidak percaya sama sekali) atas anggapan bahwa hubungan keduanya tak harmonis setelah kebijakan tersebut.

Sedangkan publik yang percaya hanya 23,2% (3,6% sangat percaya dan 19,6% cukup percaya). Adapun sisanya, 24,8%, memilih tak tahu atau tak menjawab.

Baca Juga: Mohammad Ahsan Tolak Tawaran Melatih di Luar Negeri, Pilih Fokus Keluarga Usai Pensiun

“Temuan ini memperlihatkan bahwa publik melihat hubungan Prabowo dan Jokowi relatif stabil. Walaupun muncul kebijakan yang kemungkinan menimbulkan tafsir politik semisal pemberian abolisi dan amnesti,” ungkap Kennedy Muslim, Peneliti Utama Polling Institute, saat mengungkap rilis survei ‘Tingkat Kepercayaan Publik Terhadap Lembaga Negara dan Isu-Isu Politik Terkini’ secara online, Minggu 24 Agustus 2025.

Lebih lanjut dikatakan, mayoritas publik menilai kebijakan Prabowo itu lebih sebagai langkah politik untuk rekonsiliasi. Jadi bukan pendorong disharmoni.

“Responden cenderung berpendapat keputusan Prabowo justru memperluas ruang politik inklusif. Sehingga isu retaknya hubungan Prabowo–Jokowi tak terlalu dipercaya,” tuturnya.

Baca Juga: Mohammad Ahsan Tolak Tawaran Melatih di Luar Negeri, Pilih Fokus Keluarga Usai Pensiun

Meski begitu, angka 23,2% yang percaya hubungan Prabowo–Jokowi tak harmonis mengindikasikan masih ada persepsi kritis pada sebagian masyarakat.

Suara ini bisa berasal dari kelompok yang melihat kebijakan amnesti kemungkinan mengganggu komunikasi politik di antara kedua figur nasional itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X