• Senin, 22 Desember 2025

Husein Mutahar, Sang Penyelamat Bendera Pusaka yang Terlupakan dan Izin Makamnya Terabaikan

Photo Author
- Sabtu, 23 Agustus 2025 | 08:16 WIB
Husein Mutahar, sosok penyelamat bendera pusaka Merah-Putih yang kini izin makamnya terabaikan (Foto: Ist)
Husein Mutahar, sosok penyelamat bendera pusaka Merah-Putih yang kini izin makamnya terabaikan (Foto: Ist)

 

KONTEKS.CO.ID Husein Mutahar dikenal sebagai sosok penggagas Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

Pria keturunan Arab ini juga menjadi arsitek tata cara pengibaran bendera dalam upacara kenegaraan yang lestari hingga saat ini.

Tokoh negarawan di masa-masa awal kemerdekaan Indonesia yang wafat pada Rabu, 9 Juni 2004 itu kini Izin Penggunaan Tanah Makam (IPTM) miliknya diketahui telah habis sejak 2007 silam.

Sang pejuang dan penyelamat Bendera Pusaka Merah Putih itu dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Blok AAI Blad 017. Makamnya hingga berita tayang, belum kunjung diperpanjang oleh ahli warisnya.

Baca Juga: Ide Gila Jenderal Prof Moestopo, Bentuk Barisan Pelacur dan Maling Hancurkan Belanda di Era Revolusi Kemerdekaan

Mutahar yang lebih populer sebagai komponis lagu 'Syukur' itu ialah ajudan Presiden Soekarno yang memiliki kontribusi besar bagi Republik Indonesia.

Husein Mutahar, sosok penyelamat bendera pusaka Merah-Putih yang kini izin makamnya terabaikan (Foto: Ist)

Rekam jejaknya melintasi sejarah bangsa, mulai dari peristiwa kemerdekaan, pendidikan, kepramukaan, paskibraka, hingga musik kebangsaan. Karena jasanya yang begitu besar, Mutahar sudah selayaknya dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional oleh pemerintah.

Mutahar dikenal sebagai sosok penyelamat sang saka Merah Putih saat peristiwa genting pascakemerdekaan.

Ia ditugaskan Presiden Soekarno saat menjabat sebagai ajudan untuk menyelamatkan bendera pusaka dengan mempertaruhkan nyawanya saat meletusnya Agresi Militer Belanda II pada 1948.

Baca Juga: Cerita Tentang Laswi, dari Mangga Tuti Amir Hingga Duo Maung Bikang yang Doyan Penggal Kepala Musuh

Dalam aksinya, Mutahar berhasil mengelabui Belanda dengan memisahkan kain merah dan putih bendera.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X