Gaji DPR RI Tembus Rp100 Juta per Bulan, Rakyat Melarat Malah Disuguhi Tunjangan Menggiurkan

KONTEKS.CO.ID - Polemik soal besarnya gaji dan tunjangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI kembali jadi sorotan publik.

Bagaimana tidak, di saat sebagian rakyat masih berjuang untuk bertahan hidup, wakil rakyat justru bisa membawa pulang penghasilan tembus Rp100 juta per bulan.

Secara resmi, gaji pokok anggota DPR RI memang terlihat kecil. Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2000, gaji pokok anggota DPR hanya Rp4,2 juta per bulan.

Baca Juga: Ketua Pansus DPRD Pati Dibuntuti Mobil Misterius, Ada Apa di Balik Drama Pemakzulan Bupati Sudewo?

Untuk pimpinan, jumlahnya sedikit lebih besar: Ketua DPR Rp5,04 juta dan Wakil Ketua Rp4,62 juta.

Namun, angka tersebut hanyalah gaji pokok. Ketika ditambahkan berbagai tunjangan seperti tunjangan kehormatan, komunikasi, hingga perumahan, total penghasilan anggota DPR bisa lebih dari Rp70 juta per bulan.

Bila digabung dengan fasilitas rumah dinas dan kendaraan, jumlahnya bisa menembus Rp100 juta.

Baca Juga: Pacaran Beneran atau Settingan? Lucinta Luna Makin Mesra Gandeng Kenji Hans, Bikin Publik Makin Kepo

Puan Maharani: Bukan Gaji Naik, Tapi Ada Tunjangan Baru

Ketua DPR RI, Puan Maharani, ikut angkat bicara soal ramainya perdebatan gaji anggota dewan. Ia menegaskan bahwa yang meningkat bukan gaji pokok, melainkan munculnya tunjangan baru sebagai kompensasi fasilitas yang dihapus.

“Enggak ada kenaikan, hanya, sekarang DPR udah tidak mendapatkan rumah jabatan. Namun diganti dengan kompensasi uang rumah. Jadi itu saja,” kata Puan, dikutip dari YouTube Kompas TV pada Selasa, 19 Agustus 2025.

Setiap anggota DPR kini menerima tunjangan perumahan Rp50 juta per bulan. Hal ini diatur dalam Surat Sekretariat Jenderal DPR nomor B/733/RT.01/09/2024 tertanggal 25 September 2024.

Baca Juga: Fakta Keluarga Alwi Farhan yang Jarang Terungkap, dari Pabrik ke Podium Dunia

Puan Maharani menambahkan, rumah dinas DPR memang sudah lama dikembalikan ke pemerintah karena kondisi bangunannya banyak yang rusak dan tidak layak huni.