• Minggu, 21 Desember 2025

Ustaz Das'ad Latif Kaget Uangnya di Rekening untuk Bangun Masjid Diblokir PPATK

Photo Author
- Jumat, 8 Agustus 2025 | 13:52 WIB
Rekening Ustaz Das'ad Latif diblokir PPATK. Sebut sudah meresahkan (Foto: gowakab.go.id)
Rekening Ustaz Das'ad Latif diblokir PPATK. Sebut sudah meresahkan (Foto: gowakab.go.id)


KONTEKS.CO.ID - Uang milik penceramah Ustaz Das’ad Latif diblokir Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Tak pelak, hal itu membuatnya kaget. Sebab, uang untuk pembangunan masjid. Dia mengetahui, pemblokiran tersebut saat hendak menariknya di bank.

Disebutkan, pemblokiran lantaran rekening Ustaz Das’ad Latif sudah tidak aktif selama 3 bulan.

Baca Juga: Dahlan Iskan Ingin PWI Dipimpin Tokoh Netral, Dua Ketum Berselisih Tak Ikut Pemilihan

Peristiwa itu diunggah Ustaz Das’ad Latif di akun TikTok @dasadlatifofficial, pada Kamis 7 Agustus 2025.

Dalam video yang diunggahnya, Ustaz Das’ad mengatakan, datang ke bank pemerintah untuk menarik uang keperluan pembangunan masjid miliknya.

"Saya hari ini berencana membayar besi, semen untuk pembangunan masjid. Jadi saya datanglah mengambil uang yang saya tabung di bank pemerintah, setelah saya tiba ternyata rekening saya diblokir karena tidak aktif selama tiga bulan,” ujar Ustaz Das’ad Latif mengutip Jumat, 8 Agustus 2025.

Baca Juga: Transaksi Super App BRImo Tembus Rp3000 Triliun dari 42,7 Juta User, Dorong Peningkatan Dana Murah

Hal itu membuatnya bingung. Sebab, selama ini dia kerap mengajak masyarakat untuk gemar menabung. Negara, kata dia, juga selalu mengiklankan gemar menabung.

"Tapi kenapa diblokir? Namanya menabung disimpan duit, kalau tidak disimpan diambil terus bolak-balik, lebih baik disimpan di dompet," kisahnya.

"Saya menabung untuk aman dan membantu negara, tapi ternyata saya diblokir. Mudah-mudahan ini hanya terjadi pada diri saya tidak pada masyarakat yang jauh lebih kecil dari saya,” keluhnya.

Ustaz Das’ad Latif menyampaikan, sadar jika niat baik terhadap aksi pemblokiran rekening ini. Namun, dia menyebut caranya yang tidak elegan.

Baca Juga: BNPB Fokuskan Mitigasi Kebakaran Hutan di 6 Provinsi, Apa Saja?

"Saya berharap pemerintah membuat keputusan yang betul-betul elegan, tidak meresahkan masyarakat dan tidak menyusahkan rakyat kecil,” harapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X