KONTEKS.CO.ID - Pulau Galang, sebuah pulau kecil di Kepulauan Riau, Indonesia, memiliki sejarah panjang sebagai lokasi penampungan pengungsi.
Kini pulau tersebut kembali menjadi sorotan seiring rencana pemerintah untuk mengubahnya menjadi fasilitas medis bagi korban luka dari warga Gaza.
Terletak sekitar 50 kilometer di selatan Singapura dan termasuk dalam wilayah administrasi Batam, Pulau Galang memiliki luas sekitar 80 kilometer persegi.
Pulau ini terhubung dengan Batam melalui rangkaian Jembatan Barelang, infrastruktur ikonik yang dibangun pada era Presiden Soeharto.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Pulau Galang untuk Merawat Ribuan Warga Gaza, Begini Teknisnya
Sejarah sebagai Kamp Pengungsi Vietnam
Pada 1979 hingga 1996, Pulau Galang menjadi lokasi kamp pengungsi bagi lebih dari 250 ribu manusia perahu asal Vietnam yang melarikan diri dari perang dan kekacauan politik pascakonflik.
Kamp ini dikelola oleh UNHCR (Badan PBB untuk Pengungsi) bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia.
Fasilitas yang dibangun saat itu mencakup barak-barak penampungan, rumah sakit darurat, sekolah, hingga tempat ibadah.
Baca Juga: Sungguh Keji, Israel Bunuh 135 Warga Palestina di Gaza dalam 24 Jam
Jejak sejarah tersebut masih dapat ditemui hingga kini, seperti bekas kapal pengungsi, pemakaman, dan museum kecil yang didedikasikan untuk mengenang masa-masa sulit para pengungsi.
Fasilitas Kesehatan dan Kemanusiaan
Pada 2020, saat pandemi COVID-19 melanda dunia, pemerintah Indonesia kembali mengaktifkan Pulau Galang sebagai lokasi rumah sakit darurat khusus penyakit menular.
Rumah sakit tersebut dibangun dengan kapasitas 360 tempat tidur, termasuk ruang isolasi dan ICU, dan difungsikan sebagai tempat perawatan pasien Covid-19 dari wilayah Kepulauan Riau dan sekitarnya.
Kini, pada 2025, pemerintah Indonesia berencana mengalihfungsikan fasilitas medis di Pulau Galang untuk merawat sekitar 2.000 warga Gaza yang terluka akibat konflik berkepanjangan di wilayah tersebut.
Artikel Terkait
3.614 Rumah Rusak Akibat Erupsi Gunung Ruang, Pengungsi Tersisa 3.582 Jiwa
Israel Bom Tenda Pengungsi di Sekolah Khan Younis: 29 Warga Palestina Tewas
Hari Pengungsi Sedunia 20 Juni 2025: Menguatkan Solidaritas, Merayakan Ketangguhan
Kapolda NTT Gandeng YKMK dan Bening Psikologi Bantu Atasi Trauma Anak Pengungsi Gunung Lewotobi