• Senin, 22 Desember 2025

Perusahaan Beras Premium Ini Tarik dan Ganti Seluruh Beras Oplosan dari Pasar, Merek Apa?

Photo Author
- Rabu, 16 Juli 2025 | 18:30 WIB
Amran Sulaiman mengatakan satu perusahaan terduga pelaku beras oplosan telah menarik seluruh produknya di pasar. ( Instagram @bakohumasofficial)
Amran Sulaiman mengatakan satu perusahaan terduga pelaku beras oplosan telah menarik seluruh produknya di pasar. ( Instagram @bakohumasofficial)

KONTEKS.CO.IDMenteri Pertanian Amran Sulaiman telah mengumumkan 26 merek beras oplosan yang beredar di pasaran.

Sebanyak 212 merek beras dinyatakan tidak memenuhi standar mutu. Sebanyak 26 di antaranya diduga merupakan hasil oplosan.

Tak main-main, merek yang diduga menghadirkan beras oplosan kesemuanya merupakan nama-nama besar. Beras-beras tersebut bahkan lumrah ditemukan di supermarket.

Baca Juga: Catat, Ini Daftar Lokasi Operasi Patuh 2025 di Jakarta: Sasaran Kendaraan Tanpa Pelat Nomor

Tapi kini, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan satu perusahaan terduga pelaku beras oplosan telah menarik dan mengganti seluruh produknya di pasar. Itu dilakukan setelah pemeriksaan 20 merek beras oleh kepolisian rampung.

Amran tidak menjelaskan lebih lanjut identitas perusahaan yang dimaksud. Namun Amran menekankan perbaikan seluruh produsen beras penting untuk mengangkat kesejahteraan petani dan mendorong daya beli masyarakat.

"Kemarin kami periksa beberapa perusahaan, sebagian sudah menarik dan mengganti harganya di pasaran agar sesuai aturan standar dan kualitas," kata Amran di Gedung DPR, Rabu 16 Juli 2025.

Amran menyampaikan penegak hukum akan kembali memeriksa 40 merek beras yang dijual di pasar. Secara total, jumlah merek yang diduga melanggar ketentuan standar dan kualitas beras mencapai 212 unit.

Baca Juga: Ini Rincian Kerugian Negara Gara-Gara Pengadaan Laptop Chromebook: Total Nyaris Rp2 Triliun

Menurutnya, angka pelanggaran tersebut ditemukan setelah 13 laboratorium uji kualitas independen melakukan pemeriksaan.

Salah satu dari 13 lab tersebut dikelola oleh perusahaan negara bidang inspeksi, pengujian, sertifikasi, konsultasi, dan pelatihan, yakni PT Sucofindo.

Secara rinci, 13 lab tersebut mengambil sampel pada 136 merek beras premium pada paruh pertama tahun ini.

Hasilnya, 85% memiliki mutu yang tidak sesuai, hampir 60% dijual di atas harga eceran tertinggi, dan 21% memiliki berat yang tidak sesuai dengan kemasan.

Amran menilai pelanggaran tersebut menjadi pemicu utama mayoritas atau 91,1% beras medium di pasar dijual di atas HET. Sementara itu, 43% beras premium kini dilego lebih dari Rp14.900 per kilogram atau di atas HET.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X