• Minggu, 21 Desember 2025

Ancaman Bom Pesawat Saudi Mendarat Darurat di Kualanamu Dipastikan Hoaks, Baca Isi Email Selengkapnya

Photo Author
- Jumat, 20 Juni 2025 | 15:15 WIB
Pasukan elite gabungan TNI terlibat dalam penanganan ancaman bom di pesawat Saudia Airlines. (Puspen TNI)
Pasukan elite gabungan TNI terlibat dalam penanganan ancaman bom di pesawat Saudia Airlines. (Puspen TNI)

KONTEKS.CO.ID - Kepala Divisi Hukum, Humas, dan Teknologi Informasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Tjandra Sulistiyono, memaparkan hasil penyelidikan terkait pesan ancaman bom berbahasa Inggris yang diduga dikirim seseorang berinisial APM.

“Setelah ditangani sesuai dengan prosedur operasional standar, ancaman tersebut dinyatakan sebagai hoaks,” ujar Tjandra kepada wartawan, Jumat 20 Juni 2025.

Ancaman itu diterima melalui email pada Selasa 17 Juni 2025 sekitar pukul 07.30 WIB.

Pesan tersebut dikirim oleh pihak yang tidak diketahui identitasnya, dan ditujukan secara spesifik kepada pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5276 yang mengangkut jemaah haji asal Indonesia.

Baca Juga: BNPT Usul NII Dicap Organisasi Teror, Santoso: DPR Seirama dengan Suara Rakyat 

Sebelumnya, pesawat Saudia Airlines dengan nomor SV-5726 yang membawa 442 jemaah haji dari Kloter 12 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS), menerima ancaman bom saat dalam perjalanan dari Jeddah menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. 

Menindaklanjuti ancaman tersebut, pesawat dialihkan untuk melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara.

Pemeriksaan keamanan dilakukan sesuai prosedur keselamatan penerbangan.

Penanganan cepat dilakukan sejumlah instansi terkait, termasuk pihak kepolisian yang turut memeriksa sejumlah saksi.

Baca Juga: BNPT Perkokoh Ketahanan Generasi Muda dari Paparan Radikalisme 

Berikut isi pesan yang diduga dikirim oleh APM:

"Greetings, This Holy Day, Saudia 5276 and Tangerang Airport will face a severe pipe bomb blast to commemorate the unfair hanging of Ajmal Kasab Bhai and Savukku Shankar illegal detention by Pallan A Arun IPS. The RFIDs of existing passengers and Airport moles are enough to activate the Human Button IEDs. Wallahi. we wanted only property damage today, as this is a statement!

WHEN THE FLIGHT LANDS, Tangerang PORT WILL BLATS!

Explosively Formed Projectiles (EFPs), developed using indigenous materials and fusing systems engineered in the mechanical department of Anna University ("Yaar Antha Sir?), have already been strategically placed in select baggage/buttons/rifle butts, during the weekend. We dare you to attempt a rescue operation in the name of our Almighty.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X