• Senin, 22 Desember 2025

Breaking News: OPM Umumkan Terjadi Kontak Tembak Intan Jaya, Warga Berlindung di Gereja dan Lari ke Hutan

Photo Author
- Rabu, 18 Juni 2025 | 11:19 WIB
TPNPB OPM umumkan terjadi kontak tembak dengan aparat keamanan di Intan Jaya, Papua Tengah  (Dok Puspen TNI)
TPNPB OPM umumkan terjadi kontak tembak dengan aparat keamanan di Intan Jaya, Papua Tengah (Dok Puspen TNI)

Berdasarkan informasi, penyerangan terjadi sekitar pukul 10.00 WIT di camp yang ditempati korban.

Korban bernama Edi Supirman dan Udin mengalami luka bacok akibat senjata tajam dan luka panah.

Korban atas nama Udin dilaporkan meninggal dunia. Sementara, korban Edi Supirman kini masih dalam menjalani perawatan medis secara insentif.

Operasi TNI di Intan Jaya

TPNPB-OPM melaporkan, ribuan warga sipil di Intan Jaya, mengungsi akibat operasi militer TNI dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Perang Bintang di BUMN: Daftar Lengkap 45 Nama dan Jabatan Purnawirawan dan Jenderal Aktif di Perusahaan Negara

Mereka menuding aparat membangun pos-pos pertahanan di area sipil seperti sekolah dan gereja.

Melalui siaran persnya, juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menyebutkan, warga dari Distrik Hitadipa dan Sugapa terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka karena intensitas kontak senjata yang meningkat sejak 13 Mei lalu.

"Ribuan warga kini mencari perlindungan di Distrik Sugapa dan sebagian lagi berjalan kaki menuju Kabupaten Puncak," kata Sebby, Selasa 20 Mei 2025.

Ia juga mengklaim telah terjadi penembakan terhadap warga sipil, dengan 19 orang menjadi korban, tiga di antaranya dirujuk ke Timika untuk perawatan medis, sementara sisanya dikuburkan di hutan.

Selain itu, TPNPB menolak bantuan makanan yang dikirim TNI, seperti beras dan mi instan, dengan alasan bahwa warga enggan menerima pemberian dari pihak yang mereka tuduh sebagai pelaku kekerasan terhadap masyarakat sipil.

Baca Juga: Gara-Gara Trump, China Batal Ikut US Open 2025, Tarik Mundur Atlet dari BWF World Tour Super 300

Sementara itu, enam warga yang sebelumnya ditahan di pos militer di Sugapa dilaporkan berhasil melarikan diri karena mendapat ancaman pembunuhan, menurut pernyataan TPNPB-OPM.

Merespons tuduhan tersebut, Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal Kristomei Sianturi, membenarkan pembangunan pos di sejumlah titik.

Namun, ia menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari upaya TNI untuk melindungi masyarakat dari kekerasan kelompok bersenjata.

“Pos itu dibangun untuk mencegah ancaman, mempersempit pergerakan kelompok bersenjata, dan memberikan rasa aman bagi warga,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X