• Senin, 22 Desember 2025

Egianus Kogoya Langgar Komando, TPNPB-OPM Alami Ketegangan Internal

Photo Author
- Senin, 9 Juni 2025 | 08:38 WIB
Kapolda Papua sebut KKB Egianus Kogoya tak minta tebusan Rp5 miliar untuk Pilot Susi Air (Dok Istimewa-Febby Sambom)
Kapolda Papua sebut KKB Egianus Kogoya tak minta tebusan Rp5 miliar untuk Pilot Susi Air (Dok Istimewa-Febby Sambom)

 


KONTEKS.CO.ID
Ketegangan internal mencuat dalam tubuh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Sorotan kini tertuju pada Egianus Kogoya, salah satu komandan lapangan yang belakangan disebut bergerak tanpa koordinasi dengan markas pusat.

Dalam pernyataan resmi, markas pusat TPNPB menyampaikan keberatan keras atas sejumlah aksi sepihak yang dilakukan Egianus, terutama terkait serangan bersenjata di Wamena serta proses pembebasan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens.

Baca Juga: BSU Juni-Juli 2025 Cair! Cek Syarat dan Cara Daftar Bantuan Rp600 Ribu di Sini

“Langkah sepihak ini mencederai nilai perjuangan dan merusak citra kami di mata dunia,” ujar Junir TPNPB-OPM Sebby Sambom yang dikutip pada Senin, 9 Juni 2025.

Pihak pusat menilai, aksi Egianus tidak hanya melanggar sistem komando, tapi juga telah memicu krisis kepercayaanbaik dari pihak internal maupun mitra komunikasi internasional.

Sejumlah media asing disebut mulai menarik diri dari peliputan, karena menilai TPNPB tidak lagi konsisten dalam arah perjuangan.

Baca Juga: Imbangi Konsumsi Daging Kambing dengan Makanan Ini Agar Pencernaan Tetap Sehat

Pembebasan Pilot Picu Konflik

Salah satu titik panas ketegangan internal ini adalah pembebasan seorang pilot asing Philip Mark Mehrtens, yang menurut markas pusat dilakukan tanpa prosedur dan komunikasi yang benar.

“Kesepakatan dilakukan secara sepihak oleh Egianus dan kelompok terdekatnya. Kami merasa dibohongi,” ujarnya.

Serangan di Wamena Disorot Tajam

Markas pusat juga menolak keras aksi bersenjata Egianus di Wamena, yang disebut menyasar warga sipil.

Baca Juga: Hari ke-39 Operasional Haji, 175 Jemaah Indonesia Dilaporkan Meninggal Dunia

Serangan tersebut dinilai tidak sesuai dengan prinsip perjuangan, dan lebih merefleksikan luapan emosi pribadi ketimbang strategi gerakan.

“Tindakan seperti ini bukan perjuangan. Ini hanya akan memperburuk kondisi rakyat sipil Papua dan merusak kredibilitas gerakan kami,” lanjut pernyataan itu. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X